Di sisi lain, data ekonomi dari Korea Selatan menunjukkan kontraksi produk domestik bruto (PDB) sebesar 0,1% pada 1Q25, angka tersebut meleset dari ekspektasi kenaikan sebesar 0,1 persen.
Sementara itu, Analis Phintraco Sekuritas, Valdy memproyeksikan, IHSG cenderung bergerak independen terhadap indeks global, khususnya Wall Street. Dia bilang, meski Wall Street menguat signifikan malam tadi (24/4), perlu mewaspadai adanya koreksi lanjutan pada IHSG.
"Secara teknikal, koreksi Kamis (24/4) mendorong terbentuknya death cross di overbought area pada Stochastic RSI. Selain itu, Investor Asing juga kembali lanjutkan net Sell, bahkan cenderung meningkat (Rp514 miliar) di Kamis (24/4)," kata Valdy.
Dia menyebut, saham bank yang diharapkan masih menopang IHSG justru mengalami aksi jual, khususnya BBCA turun 2,87 persen di Kamis (24/4). Praktis hanya saham-saham basic materials, khususnya gold-related yang menopang IHSG.
Dari dalam negeri, sambung Valdy, data atau sentimen domestik relatif minim pasca RDG BI (23/4). RDG BI menahan sukubunga acuan di 5.75 persen. Dalam kesempatan tersebut, BI juga memperkirakan pertumbuhan ekonomi Indonesia akan cenderung berada di batas bawah proyeksi BI di 4,7 - 5.5 persen.
Adapun berikut saham-saham yang bisa dicermati hari ini:
- BRIS
- ANTM
- PSAB
- BRMS
- MDKA
- PTRO
- ASII
- KLBF
- CLEO
- ISAT
- INDF