Meski Harganya Anjlok, Pendiri Pi Network Justru Masuk dalam Deretan Milarder

Achmad Fauzi Suara.Com
Minggu, 27 April 2025 | 15:45 WIB
Meski Harganya Anjlok, Pendiri Pi Network Justru Masuk dalam Deretan Milarder
Ilustrasi Aset Kripto Pi Network/(Instagram)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Di tengah anjloknya harga Pi Network hingga hampir 80 persen dari puncaknya pada Februari lalu, pendiri proyek ini, Nicolas Kokkalis dan Chengdiao Fan, justru berhasil mencatatkan diri sebagai miliarder kripto. Meskipun kapitalisasi pasar Pi Network terus menurun, valuasi kekayaan mereka tetap bertahan di angka fantastis.

Seperti dilansir dari Cryptonews, Minggu (27/4/2025), kekinian kapitalisasi pasar Pi Network tercatat sekitar USD4,62 miliar, jauh turun dari puncak USD19 miliar beberapa bulan lalu. Sementara itu, valuasi sepenuhnya terdilusi (fully diluted valuation/FDV) jaringan ini juga ambruk dari lebih dari USD300 miliar menjadi hanya USD66 miliar. Penurunan ini terjadi seiring dengan memburuknya sentimen pasar terhadap aset-aset kripto yang belum meluncurkan mainnet terbuka.

Namun demikian, laporan terbaru mengungkapkan fakta menarik di balik kejatuhan tersebut. Berdasarkan data publik, Pi Network memiliki total pasokan maksimum 100 miliar token. Dari jumlah tersebut, sebanyak 65 miliar token telah dialokasikan untuk para "pelopor" dan komunitas globalnya.

Yang mencengangkan, 20 miliar token lainnya telah dialokasikan untuk tim inti, yang terdiri dari Kokkalis dan Fan. Berdasarkan valuasi FDV saat ini, 20 miliar token tersebut setara dengan nilai sekitar USD13,2 miliar. Jika dibagi rata, masing-masing pendiri memiliki kekayaan bersih sekitar USD6,6 miliar hanya dari kepemilikan token Pi.

Selain alokasi untuk tim inti, Pi Network Foundation juga mendapatkan alokasi sebesar 10 miliar token, yang saat ini bernilai lebih dari USD6,6 miliar. Meski struktur kepemilikan yayasan tersebut belum dipublikasikan secara resmi, dalam banyak proyek kripto, pendiri biasanya memiliki pengaruh besar terhadap dana cadangan ini, yang berpotensi menambah lagi kekayaan pribadi mereka.

Tak hanya itu, ada spekulasi bahwa Kokkalis dan Fan juga mungkin memegang sebagian dari 65 miliar token yang dibagikan kepada komunitas, meski belum ada konfirmasi resmi mengenai hal ini.

Kendati demikian, akses terhadap kekayaan ini tidak langsung dapat dinikmati. Menurut data dari PiScan, sebagian besar token tersebut masih dalam status terkunci. Pi Network akan membuka token secara bertahap hingga Mei 2028, dengan rata-rata pembukaan bulanan sebesar 131,2 juta koin, atau senilai sekitar USD87 juta dengan harga saat ini.

Proyeksi Pi Network

Setelah sebulan penuh tekanan dan volatilitas, harga Pi Network (PI) menunjukkan tanda-tanda stabilisasi yang memberi secercah harapan bagi para investor.

Baca Juga: Pi Network dan Pi Coin Mencuri Perhatian Lagi, Intip Fakta-Fakta Uniknya

Seperti dilansir dari Beincrypto, Dalam tujuh hari terakhir, PI berhasil mencatat kenaikan sebesar 4,7 persen. Meski masih tertinggal akibat koreksi tajam sebesar 31,5 persen selama 30 hari terakhir, pergerakan harga terbaru ini memberi sinyal bahwa pasar mulai menemukan keseimbangannya.

Namun, situasi pasar masih jauh dari pasti. Beberapa indikator teknikal menunjukkan bahwa kekuatan tren mulai terbentuk, sementara indikator lainnya justru masih memperlihatkan tekanan bearish yang belum benar-benar menghilang.

Dengan pembeli dan penjual yang terus tarik-menarik di zona penting, arah harga PI dalam jangka pendek akan sangat bergantung pada apakah level support atau resistance utama akan ditembus terlebih dahulu.

Secara teknikal, Indikator Directional Movement Index (DMI) mengisyaratkan bahwa kekuatan tren Pi Network mulai tumbuh. ADX (Average Directional Index), yang mengukur kekuatan tren tanpa memperhatikan arah, naik dari 12,24 menjadi 17,17.

Meski belum menembus ambang penting 20, kenaikan ini bisa dianggap sebagai tanda awal bahwa pasar mulai mengarah ke satu sisi dengan lebih kuat.

Komponen bullish DMI, yaitu +DI, juga mengalami peningkatan signifikan hingga mencapai 25,36 sebelum sedikit terkoreksi. Hal ini menunjukkan bahwa tekanan beli masih lebih kuat dibanding tekanan jual, meski ada sedikit pelemahan dalam beberapa jam terakhir.

Sebaliknya, -DI turun ke 18,55, yang mengindikasikan bahwa tekanan jual sedang berkurang — meskipun tetap harus diwaspadai jika tren ini berubah arah.

Sementara itu, indikator Chaikin Money Flow (CMF), yang mengukur aliran uang ke dan dari aset, menunjukkan sinyal yang lebih hati-hati. CMF sempat pulih dari -0,09 ke zona netral, tetapi kembali turun ke -0,06. Penurunan ini bisa diartikan sebagai sinyal bahwa akumulasi pembelian mulai melemah, dan tekanan jual masih punya cengkeraman atas pasar.

Di sisi lain, Exponential Moving Average (EMA) jangka pendek masih berada di bawah EMA jangka panjang, memperkuat struktur teknikal bearish. Ini menunjukkan bahwa meskipun ada kenaikan harga, belum cukup kuat untuk mengonfirmasi pembalikan tren secara keseluruhan.

Kekinian, Pi Network saat ini menguji level support penting di USD0,617. Jika gagal bertahan, harga dapat melanjutkan pelemahan ke USD0,59, bahkan menyentuh USD0,547, yang bisa menjadi zona konsolidasi yang lebih dalam.

Apa Itu Pi Network?

Pi Network adalah proyek kripto inovatif yang dikembangkan oleh sekelompok lulusan Stanford, dipimpin oleh Dr. Nicolas Kokkalis. Proyek ini diluncurkan pada 14 Maret 2019, dengan misi menghadirkan mata uang kripto yang dapat ditambang melalui smartphone sebuah konsep yang sangat berbeda dari Bitcoin atau Ethereum yang membutuhkan perangkat keras canggih dan konsumsi listrik besar.

Dengan pendekatan yang ramah pengguna dan hemat energi, Pi Network menarik perhatian jutaan pengguna global. Hingga kini, komunitas Pi disebut "Pioneers" telah berkembang pesat dengan lebih dari 45 juta pengguna terdaftar.
Penambangan Pi dilakukan melalui aplikasi seluler, tanpa menguras baterai atau data.

Aplikasi hanya memverifikasi kehadiran pengguna setiap 24 jam. Kontribusi keamanan jaringan dilakukan melalui sistem Social Trust Graph, di mana pengguna saling memverifikasi keaslian akun.

Pi menggunakan konsensus algoritma Stellar Consensus Protocol (SCP), yang memungkinkan validasi transaksi tanpa konsumsi daya besar seperti Proof of Work. Ini membuatnya jauh lebih berkelanjutan secara lingkungan.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI