Suara.com - Pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) terus melaju naik pada pembukaan perdagangan hari Senin (28/4/2025). IHSG dibuka menguat di level 6.716.
Mengutip data RTI Business, hingga pukul 09.06 WIB, IHSG masih nyaman di zona hijau dengan naik sebesar 43,93 poin atau naik 0,066 persen menuju ke level 6.722.
Pada perdagangan pada waktu itu, sebanyak 1,65 miliar saham diperdagangkan dengan nilai transaksi sebesar Rp969,6 miliar, serta frekuensi sebanyak 100,8 ribu kali.
Dalam perdagangan hari ini, sebanyak 288 saham bergerak naik, sedangkan 124 saham mengalami penurunan, dan 213 saham tidak mengalami pergerakan.
Di perdagangan hari ini, beberapa saham yang mengalami kenaikan sebagai penggerak IHSG diantaranya, FORU, INET, IOTF, BBYB, DATA, BCAP, CNMA, NINE, MSIN, ISAT, AKRA, dan PTRO.
Sementara, saham-saham yang alami jeblok pada perdagangan hari ini diantaranya, SMIL, MEJA, BJBR, BLES, KKGI, CENT, DIVA, MINE, NETV, PDPP, KJEN, NIKL, UNVR, dan BNBA.
Proyeksi Hari Ini
IHSG diprediksi akan kuat bertahan di zona hijau pada perdagangan Senin ini. Menurut Head of Retail Research BNI Sekuritas, Fanny Suherman mengatakan, banyak faktor yang membuat IHSG bisa menguat hari ini.
Apalagi pada jumat pekan lalu. IHSG ditutup naik 0,99 persen, dan disertai aksi beli asing sebesar Rp90 Miliar. Saham yang paling banyak dibeli asing adalah ANTM, BBCA, ASII, GOTO dan UNVR.
Baca Juga: Hari Ini Turun Rp5.000, Deretan Harga Emas Antam dari 0,5-1.000 Gram
"IHSG hari ini masih berpotensi melanjutkan kenaikan dengan level support IHSG 6.600-6.650 dan Resistance, 6.700-6.780," ujarnya dalam riset yang dikutip, Senin (28/4/2025).
Menurut dia, dari sisi luar negeri, Indeks utama Wall Street ditutup menguat pada akhir perdagangan Jumat (25/4) dan mencetak kenaikan mingguan karena investor menganalisis laporan laba persahaan dan mencari tanda-tanda meredanya ketegangan perdagangan AS-China.
Indeks Dow Jones Industrial Average naik 0,05 persen, S&P 500 naik 0,74 persen dan Nasdaq Composite naik 1,26 persen. Di sisi emiten, saham Alphabet naik 1,7 persen, setelah induk perusahaan Google itu membukukan kenaikan 28 persen dalam pendapatan Google Cloud dan meyakinkan investor bahwa investasi AI-nya membuahkan hasil.
Saham Intel turun 6,7 persen setelah memberikan perkiraan pendapatan dan laba yang lemah. Beijing membebaskan beberapa impor AS dari tarif 125 persem tetapi menolak klaim negosiasi Trump, menyusul pernyataan de-eskalasi baru-baru ini dari Menteri Keuangan Scott Bessent.
"Hal ini menjadi pertanda terbaru bahwa dua ekonomi terbesar di dunia itu sedang meredakan ketegangan perang dagang mereka," kata Fanny.
Sementara, lanjut Fanny, Bursa Saham Asia Pasifik Menguat Didukung Sentimen Positif dari Wall Street. Pasar saham Asia-Pasifik menguat pada Jumat (25/4) setelah Wall Street mencatatkan penguatan selama tiga hari berturut-turut, didorong oleh kenaikan saham-saham teknologi.