Capai Pembangunan Keberlanjutan, Begini Upaya PIS Jaga Kelestarian Laut

Achmad Fauzi Suara.Com
Selasa, 29 April 2025 | 09:40 WIB
Capai Pembangunan Keberlanjutan, Begini Upaya PIS Jaga Kelestarian Laut
PIS Jaga Kelestarian Laut dengan penanaman 3.000 bibit lamun di kawasan Teluk Bakau, Bintan/(Dok PIS).
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Dalam upaya memperkuat komitmen terhadap keberlanjutan dan pelestarian lingkungan, PT Pertamina International Shipping (PIS) kembali menggelar kegiatan Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL) yang berfokus pada konservasi ekosistem laut.

Kali ini, PIS melakukan aksi nyata dengan melakukan rehabilitasi ekosistem pesisir melalui penanaman 3.000 bibit lamun di kawasan Teluk Bakau, Bintan.

Kegiatan ini menjadi momen penting karena merupakan proyek rehabilitasi lamun pertama dalam lingkup Sub Holding Integrated Maritime Logistics (SH IML), yang turut melibatkan PT Pertamina Energy Terminal dan PT Pertamina Port and Logistics. Aksi konservasi ini juga menjadi bagian dari rangkaian peringatan Hari Bumi Internasional yang jatuh pada 22 April lalu.

Dalam pelaksanaannya, PIS menggandeng berbagai komunitas lingkungan seperti Carbon Ethics dan Lamun Warrior. Kolaborasi ini memperkuat sinergi antara korporasi dan masyarakat dalam menjaga keberlangsungan ekosistem pesisir, sekaligus mengajak lebih banyak pihak untuk berpartisipasi aktif dalam program konservasi.

“Perwira dari Sub Holding Integrated Marine Logistics sukses membantu proses rehabilitasi ekosistem pesisir di Teluk Bakau melalui penanaman 3.000 bibit lamun. Melalui inisiatif ini, kami berharap bisa berkontribusi dalam upaya konservasi daerah pesisir di Indonesia yang dapat bermanfaat bagi generasi ke depan, khususnya bagi komunitas pesisir,” ujar Corporate Secretary PIS, Muhammad Baron.

Lamun, sebagai salah satu ekosistem pesisir yang vital, memiliki peran penting dalam mitigasi perubahan iklim. Menurut data Kementerian PPN/Bappenas, lamun mampu menyerap karbon sebesar 1.867 ton/km persegi, jumlah ini sekitar 48 persen lebih tinggi dibandingkan kemampuan mangrove maupun terumbu karang. Dengan penanaman 3.000 bibit lamun berbasis benih, inisiatif ini diperkirakan dapat menyerap hingga 95,2 kilogram karbon dioksida (CO) per tahun.

Tak hanya itu, lamun juga membantu melindungi pesisir dari abrasi dan dampak gelombang besar. Ekosistem ini mampu mengurangi tinggi gelombang hingga 36% dan energi gelombang hingga 70 persen, menjadikannya salah satu benteng alami dalam menghadapi perubahan iklim yang semakin ekstrem. Dengan demikian, keberadaan lamun sangat penting dalam menjaga stabilitas sosial ekonomi masyarakat pesisir.

Inisiatif penanaman lamun di Teluk Bakau merupakan bagian dari program besar PIS bertajuk "BerSEAnergi untuk Laut". Program ini menitikberatkan pada peningkatan kesejahteraan masyarakat pesisir dan mendukung pencapaian sejumlah Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs), khususnya poin 3 (kehidupan sehat dan sejahtera), poin 13 (penanganan perubahan iklim), dan poin 14 (ekosistem lautan).

Sejak 2023, PIS telah aktif menjalankan berbagai program konservasi lingkungan, termasuk penanaman 10.000 pohon mangrove dan proyek transplantasi terumbu karang di berbagai daerah pesisir di Indonesia. Seluruh upaya ini bertujuan memperkuat keberlanjutan lingkungan hidup, terutama di wilayah yang berada dekat dengan operasional perusahaan.

Baca Juga: PIS Buka Program Beasiswa Crewing Talent Scouting, Perkuat SDM Pelaut

PIS juga memiliki visi untuk mengembangkan Teluk Bakau menjadi pusat edukasi lingkungan. Lokasi ini diharapkan dapat menjadi laboratorium alam bagi mahasiswa, akademisi, dan lembaga riset untuk mengembangkan studi terkait konservasi pesisir.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI