Suara.com - Indonesia masih memiliki peluang menjadi pemain utama kendaraan listrik (EV) di dunia. Meskipun kekinian, adanya penurunan ermintaan kendaraan listrik secara global.
Anggota Komisi XII DPR RI Mukhtarudin. Indonesia memiliki sejumlah keunggulan strategis yang mendukung ambisi tersebut. Salah satunya adalah kekayaan sumber daya alam yang sangat mendukung ekosistem kendaraan listrik, terutama untuk produksi baterai.
"Langkah hilirisasi ini mendorong tumbuhnya industri lokal yang tidak hanya mengekspor bahan mentah, tapi juga memproduksi komponen bernilai tinggi, termasuk baterai dan sistem penggerak kendaraan listrik," ujarnya di Jakarta, Selasa (29/4/2025).
Indonesia merupakan negara dengan cadangan nikel terbesar di dunia, mineral utama dalam pembuatan baterai EV. Tak hanya nikel, Indonesia juga memiliki cadangan tembaga, mangan, dan kobalt yang menjadi komponen penting dalam kendaraan listrik.
Kebijakan hilirisasi dan pelarangan ekspor bahan mentah yang diterapkan pemerintah juga memperkuat posisi Indonesia di rantai pasok global.
Selain kekayaan sumber daya alam dan kebijakan hilirisasi, Mukhtarudin juga menyoroti posisi geografis Indonesia yang strategis di kawasan Asia Tenggara serta pasar domestik yang besar dengan jumlah penduduk lebih dari 270 juta jiwa.
Menurutnya, hal ini menjadikan Indonesia sebagai pasar potensial dan pusat logistik regional untuk kendaraan listrik.
Masuknya berbagai investor asing juga menjadi bukti kepercayaan dunia internasional terhadap prospek industri kendaraan listrik di Indonesia. Salah satu yang terbaru adalah investasi perusahaan asal China, Zhejiang Huayou Cobalt, dalam sektor baterai EV.
Meski begitu, Mukhtarudin mengingatkan pentingnya langkah konkret dari pemerintah untuk mempercepat pengembangan ekosistem kendaraan listrik. Ia menekankan tiga hal utama, regulasi yang konsisten, percepatan pembangunan infrastruktur seperti stasiun pengisian daya dan logistik, serta pengembangan SDM melalui pendidikan vokasi.
Baca Juga: Investor Batalkan Proyek Baterai EV Indonesia, Investasi Lebih dari Rp300 T Lenyap
"Kami di Fraksi Golkar berkomitmen mendukung kebijakan yang berpihak pada penguatan ekosistem kendaraan listrik nasional, demi mendorong kemandirian industri dan menciptakan lapangan kerja baru bagi generasi muda," kata dia.