Ini Strategi Ketergantungan Impor Komponen Kapal Sebesar 80 Persen

Rabu, 24 Desember 2025 | 08:41 WIB
Ini Strategi Ketergantungan Impor Komponen Kapal Sebesar 80 Persen
Ilustrasi kapal. [Pixabay]
Baca 10 detik
  • BKI mengadakan bimbingan teknis sertifikasi kapal bagi lima perusahaan anggota PIKKI untuk mengurangi ketergantungan impor komponen.
  • Program kolaborasi BKI, PIKKI, dan Kemenperin bertujuan memperkuat kemandirian industri komponen kapal nasional yang masih impor 80 persen.
  • Lima komponen kapal nasional berhasil memperoleh sertifikat dari BKI sebagai bukti pencapaian teknis dan mutu bersaing.

Suara.com - PT Biro Klasifikasi Indonesia (BKI) melakukan bimbingan teknis sertifikasi kapal dalam mengurangi ketergantungan impor.

Sebanyak lima perusahaan anggota Perkumpulan Industri mengikuti bimbingan teknis sertifikasi Komponen Kapal Indonesia (PIKKI).

Kelima perusahaan tersebut terdiri dari, PT. PCM Kabel Indonesia, PT. Indorope Fibertama Perkasa, PT. Serata Makmur Raya, PT. Sigma Artha Baharimaka, serta CV. Setia Kawan Indonesia.

Pelaksanaan program ini dilaksanakan atas kerja sama BKI dengan PIKKI sebagai penerima manfaat yang 55 persen anggotanya terdiri dari kelompok Industri Kecil dan Menengah (IKM).

Program ini dilakukan dalam upaya untuk mulai melepaskan diri dari ketergantungan terhadap impor komponen kapal yang saat ini diperkirakan masih mencapai 80 persen lebih.

Salah satu langkah yang telah menjadi 'jembatan emas' bagi penetrasi terhadap produk komponen kapal impor adalah hasil kolaborasi antara BKI dengan PIKKI serta Kementerian Perindustrian Republik Indonesia (Kemenperin).

Ilustrasi kapal impor. (Foto Ist).
Ilustrasi kapal impor. (Foto Ist).

Sebanyak lima komponen kapal Nasional telah resmi mengantongi sertifikat dari BKI.

Direktur Operasi Bisnis Klasifikasi BKI, Arief Budi Permana, mengatakan acara ini tidak hanya merupakan simbol pengakuan atas pencapaian teknis dan komitmen mutu, tapi juga menandai langkah nyata dalam memperkuat kemandirian industri komponen kapal dalam negeri.

“Kita menyadari betapa strategisnya peran sektor maritim dalam mewujudkan cita-cita Indonesia Emas 2045. Sebagai negara kepulauan terbesar di dunia, laut bukan hanya pemisah, melainkan juga penghubung dan sumber kekuatan bangsa. Di sini peran vital PT BKI dan PIKKI bersinergi,” jelas Arief.

Baca Juga: PPN Buka Suara Soal Rencana Pemerintah Stop Impor Solar pada 2026

Arief juga menyampaikan bahwa BKI selalu mendukung dan mendorong keberlanjutan industri material dan komponen kapal Nasional.

Pasalnya, mendukung keberlangsungan industri Nasional bukan hanya dengan regulasi dan inspeksi, tapi juga dengan membangun kompetensi nasional.

“Program sertifikasi ini telah dijalankan BKI secara sistematis untuk memastikan bahwa SDM industri kita benar-benar siap bersaing di pasar global,” ungkap Arief dalam siaran pers yang diterima di Jakarta, Rabu (24/12/2025).

Terdapat lima komponen kapal Nasional yang resmi mengantongi sertifikat dari BKI.

Kelima komponen kapal tersebut masing-masing Marine Cable HF90 insulated power, lighting and control cables produksi PT PCM Kabel Indonesia, Tangerang (sertifikat type approval), Tali Polypropylene Monofilament produksi PT Indorope Fibertama Perkasa, Surabaya (type approval) dan komponen HLM Anchor Windlassa produksi PT Serata Makmur Raya, Surabaya, (type approval).

Sisanya adalah jenis komponen weathertight door produksi CV Setia Kawan Indonesia, Tegal (product approval) dan komponen dynamic descales produksi PT Sigma Artha Bahari, asal Bekasi untuk sertifikat commercial certificate.

×
Zoomed

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI