Harga Emas Antam Merosot Tajam Jadi Dibanderol Rp1.912.000/Gram

Achmad Fauzi Suara.Com
Jum'at, 02 Mei 2025 | 09:06 WIB
Harga Emas Antam Merosot Tajam Jadi Dibanderol Rp1.912.000/Gram
Emas batangan di Cikini Gold Center, Jakarta, Rabu (8/4). [Suara.com/Angga Budhiyanto]

Suara.com - Harga emas PT Aneka Tambang Tbk (Antam) pada Hari Jumat (2/5/2025) untuk ukuran satu dibanderol di harga Rp1.912.000 per gram.

Harga emas Antam itu merosot tajam Rp20.000 dibandingkan hari Kamis (1/5/2025) sebelumnya.

Sementara itu, harga Buyback (beli kembali) emas Antam dibanderol di harga Rp1.761.000 per gram.

Harga buyback itu juga meluncur Rp20.000 dibandingkan dengan harga buyback hari Kamis kemarin.

Seperti dilansir dari laman resmi Logam Mulia Antam, berikut adalah harga emas antam pada hari ini:

  • Emas 0,5 gram Rp1.006.000
  • Emas 1 Gram Rp1.912.000
  • Emas 2 gram Rp3.764.000
  • Emas 3 gram Rp5.621.000
  • Emas 5 gram Rp9.335.000
  • Emas 10 gram Rp18.615.000
  • Emas 25 gram Rp46.412.000
  • Emas 50 gram Rp92.745.000
  • Emas 100 gram Rp185.412.000
  • Emas 250 gram Rp463.265.000
  • Emas 500 gram Rp926.320.000
  • Emas 1.000 gram Rp1.852.600.000

Harga Emas Dunia ke Level Terendah

Harga emas dunia tergelincir ke level terendah dua minggu di kisaran USD3.235 per troy ounce pada awal sesi perdagangan Asia hari Jumat 2 Mei 2025.

Seperti dilansir dari FXstreet, penurunan harga emas dunia ini seiring dengan berkurangnya ketegangan dagang antara Amerika Serikat dan sejumlah mitra strategisnya. Perkembangan ini menekan permintaan terhadap aset-aset safe haven seperti emas, sekaligus memperkuat posisi Dolar AS.

Meredanya ketegangan dagang menjadi pemicu utama pergerakan bearish harga emas kali ini. Presiden AS Donald Trump mengumumkan bahwa pihaknya tengah dalam proses menyusun kesepakatan dagang baru dengan India, Korea Selatan, dan Jepang.

Baca Juga: Harga Tabungan Emas Online Pegadaian, Bisa Investasi mulai Rp5000!

Upaya ini bertujuan untuk mengubah kebijakan tarif tinggi yang sempat diberlakukan menjadi perjanjian perdagangan yang lebih bersahabat. Dalam perkembangan lain, media pemerintah China pada Kamis malam melaporkan bahwa Washington telah menghubungi Beijing untuk membuka kembali jalur pembicaraan dagang, khususnya terkait tarif tinggi sebesar 145 persen yang sempat dikenakan AS.

Sebagai dampak dari sentimen positif pasar terhadap negosiasi dagang tersebut, Dolar AS kembali menguat di pasar global. Penguatan mata uang ini secara langsung membuat harga emas menjadi kurang menarik bagi pembeli internasional yang bertransaksi menggunakan mata uang lain, karena biaya konversi yang lebih tinggi.

"Pasar melihat ketegangan perdagangan mereda dan kurang khawatir tentang independensi The Fed, sehingga mengurangi permintaan untuk aset safe haven untuk saat ini," kata Giovanni Staunovo, analis komoditas dari UBS.

Selain penguatan dolar, redanya kekhawatiran terhadap arah kebijakan Federal Reserve juga berkontribusi terhadap penurunan permintaan terhadap emas. Para pelaku pasar kini lebih fokus pada arah fundamental perekonomian AS dan perkembangan data-data makroekonomi terbaru.

Ilustrasi emas (x.com)
Ilustrasi emas (x.com)

Meskipun saat ini harga emas tengah mengalami tekanan, potensi rebound masih terbuka. Salah satu katalis utama yang bisa membalikkan arah harga adalah prospek penurunan suku bunga oleh Federal Reserve. Hal ini terutama dipicu oleh data Produk Domestik Bruto (PDB) AS kuartal pertama yang dilaporkan lebih lemah dari ekspektasi pasar pada hari Rabu lalu.

Pelemahan pertumbuhan ekonomi tersebut mendorong ekspektasi bahwa The Fed mungkin akan mengambil langkah akomodatif dalam waktu dekat, dengan menurunkan suku bunga acuan guna mendorong aktivitas ekonomi. Karena emas tidak memberikan imbal hasil (yield), harga logam mulia ini biasanya mendapatkan dorongan ketika suku bunga riil turun atau kebijakan moneter menjadi lebih longgar.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI