Suara.com - Gedung Putih berencana memangkas 1.200 posisi staf di Badan Intelijen Pusat. Sedangkan badan intelijen lainnya termasuk Badan Keamanan Nasional juga akan memangkas ribuan pekerjaan pegawai negeri sipil (PNS).
Lantaran, pemerintahan Trump telah memberi tahu anggota Kongres tentang rencana pemangkasan badan agen rahasia internasional atau dikenal CIA, yang akan berlangsung selama beberapa tahun. Ini sebagian akan dicapai melalui pengurangan perekrutan alih-alih pemutusan hubungan kerja (PHK).
Pemangkasan tersebut mencakup beberapa ratus orang yang telah memilih pensiun dini. Menanggapi pertanyaan tentang pemangkasan tersebut, CIA mengeluarkan pernyataan yang mengatakan bahwa direkturnya, John Ratcliffe, tengah berupaya menyelaraskan badan tersebut dengan prioritas keamanan nasional Donald Trump.
"Langkah-langkah ini merupakan bagian dari strategi holistik untuk memberikan energi baru kepada badan tersebut, menyediakan kesempatan bagi para pemimpin baru untuk muncul, dan menempatkan CIA pada posisi yang lebih baik untuk melaksanakan misinya," kata badan tersebut dalam pernyataan dilansir The Guardian, Sabtu (3/5/2025).
Seorang juru bicara direktur intelijen nasional, Tulsi Gabbard, tidak segera menanggapi pesan yang meminta komentar. Kantor Gabbard mengawasi dan mengoordinasikan pekerjaan 18 badan yang mengumpulkan dan menganalisis intelijen.
CIA awal tahun ini menjadi lembaga intelijen AS pertama yang bergabung dengan program redundansi sukarela yang diprakarsai oleh Trump, yang telah berjanji untuk secara radikal mengurangi jumlah tenaga kerja federal atas nama efisiensi dan penghematan. NSA telah menawarkan pengunduran diri sukarela kepada beberapa karyawan.
CIA mengatakan bahwa mereka juga berencana untuk memberhentikan sejumlah karyawan yang baru direkrut.
Pemerintahan Trump juga telah menghapus program keberagaman, kesetaraan, dan inklusi di badan intelijen, meskipun seorang hakim telah memblokir sementara upaya untuk memecat 19 karyawan yang bekerja pada program DEI yang menentang pemutusan hubungan kerja mereka.
Trump juga tiba-tiba memecat jenderal yang memimpin NSA dan Komando Siber Pentagon, Tim Haugh. Ratcliffe telah berjanji untuk merombak CIA dan mengatakan bahwa ia ingin meningkatkan penggunaan intelijen dari sumber manusia oleh badan tersebut dan fokusnya pada Tiongkok.
Sebelumnya,Presiden Trump terus memangkan pegawai negeri sipil (PNS) di setiap kementerian maupun lembaga. Hal ini membuat kinerja Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) Amerika Serikat alami penurunan. Salah satunya menangguhkan program kontrol kualitas untuk pengujian susu cair dan produk susu lainnya karena berkurangnya kapasitas di divisi keamanan pangan dan nutrisi.
Baca Juga: Bahlil: Putusan Tambahan LPG Hingga BBM dari AS Belum Final
Adapun, penangguhan ini merupakan gangguan lain terhadap program keamanan pangan negara setelah pemutusan hubungan kerja dan pemecatan 20.000 karyawan Departemen Kesehatan dan Layanan Kemanusiaan, yang mencakup FDA,. Hal ini sebagai bagian dari upaya Presiden Donald Trump untuk mengurangi tenaga kerja federal.