BI : Rupiah Masih Tunggu Kepastian Pertemuan China dan Amerika

Rabu, 07 Mei 2025 | 14:06 WIB
BI  : Rupiah Masih Tunggu Kepastian Pertemuan China dan Amerika
BI : Rupiah masih tunggu kepasstian pertemuan China dan Amerika
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

"Meskipun rilis GDP kemarin di Q1 kelihatannya di bawah konsensus pelaku pasar, konsensus pelaku pasar kita ada di 4,92%, kejadiannya di 4,87%," bebernya.

Selain itu, BI secara bertahap melakukan pengurangan outstanding Sekuritas Rupiah Bank Indonesia (SRBI), agar likuiditas lebih banyak diserap oleh masyarakat.

Adapun, pengurangan outstanding SRBI secara bertahap agar likuiditas menjadi longgar, dan likuiditas bisa mengalir ke industri dan masyarakat.

“Karena kuncinya dilonggarkan, likuiditasnya akan mengalir ke industri itu lebih banyak. Nah sehingga sebagai bagian dari upaya itu, untuk SRBI secara bertahap BI melakukan penurunan outstanding,” tutur Erwin 

Sebagai informasi, Nilai tukar rupiah hari ini melemah sebesar 12 poin atau 0,07 persen terhadap dolar AS. Kurs rupiah turun menjadi Rp16.461 per dolar AS pada pembukaan perdagangan Rabu pagi di Jakarta.

Sebelumnya rupiah berada di posisi Rp16.449 per dolar AS. Nilai tukar rupiah kemarin juga merosot sebesar 14 poin atau 0,08 persen terhadap dolar AS. Kurs rupiah turun menjadi Rp16.468 per dolar AS. Sebelumnya nilai tukar rupiah Rp16.455 per dolar AS.

Namun pada penutupan perdagangan Selasa sore di Jakarta, rupiah menguat sebesar 6 poin atau 0,04 persen. Rupiah menguat jadi Rp16.449 per dolar AS dari sebelumnya Rp16.455 per dolar AS.

Adapun Kurs Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (JISDOR) Bank Indonesia pada Selasa sore justru melemah ke level Rp16.472 per dolar AS dari sebelumnya Rp16.421 per dolar AS. Pergerakan mata uang Indonesja juga mempertimbangkan kondisi global serta domestik. 

Baca Juga: CIA Buka Lowongan Kerja Mata-mata China, Beijing Siap Beri Balasan Lebih Keras

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI