Gaji Shah Rukh Khan Bakal Turun Imbas Trump Kenakan Tarif 100 Persen untuk Impor Film

Kamis, 08 Mei 2025 | 16:15 WIB
Gaji Shah Rukh Khan Bakal Turun Imbas Trump Kenakan Tarif 100 Persen untuk Impor Film
Shah Rukh Khan (Instagram/@sabyasachiofficial)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Industri film India mengalami tekanan usai Presiden Trump menerapkan tarif 100% untuk industri film. Padahal Bollywood alais industri film India merupakan pemain penting dalam sinema global dalam mendorong ekonomi negaranya.

Dengan sekitar 40 persen pendapatan luar negerinya berasal dari Amerika Serikat, industri ini khawatir tentang potensi konsekuensi finansial dari pungutan bakal tinggi. Para pembuat film, produser, dan distributor tengah berjuang untuk menilai dampak yang tepat, mengingat kurangnya perincian yang diberikan oleh pemerintahan Trump.

"Pertanyaan sebenarnya adalah bagaimana istilah 'produksi asing' akan didefinisikan, dan sampai itu jelas, sulit untuk mengatakan apa pun," kata pembuat film Anubhav Sinha dilansir dari The Independent, Kamis (8/5/2025).

Industri film India, yang mempekerjakan 272.000 orang, menghasilkan sekitar 20 miliar rupee 237 juta dollar AS dalam pendapatan box office luar negeri pada tahun fiskal 2024. Menurut laporan oleh Deloitte dan Motion Picture Association, memperlihatkan sepersepuluh dari total pendapatan India.

Tidak hanya itu dikhwatirkan, produksi film India ini bisa membuat aktor negara tersebut menurunkan gajinya. Sebab, biaya produksi mahal membuat budget pembayaran pemain aktor dan aktris harus dikurangi. Hal itu bisa terjadi pada aktor mahal seperti Shah Rukh Khan, Salman Khan dan lainnya. 

Apalagi, beberapa produksi Hollywood terkemuka telah menampilkan adegan yang difilmkan di India, termasuk film pemenang Oscar seperti Slumdog Millionaire dan Zero Dark Thirty, serta judul-judul populer seperti Eat, Pray Love dan The Dark Knight Rises. 

Selain itu, karena tidak adanya rincian mengenai rencana pungutan tersebut, para produser film khawatir hal itu dapat melipatgandakan biaya ekspor film mereka ke Amerika Serikat, di mana jumlah penduduk keturunan India diperkirakan mencapai 5,2 juta orang. Amerika Serikat adalah salah satu pasar luar negeri terpenting bagi sinema India, terutama karena diaspora yang besar.

"Setiap kenaikan harga tiket yang diakibatkan oleh tarif ini akan secara langsung memengaruhi jumlah penonton, memperparah tantangan yang ditimbulkan oleh perilaku konsumen yang terus berkembang dan hambatan industri yang lebih luas, " katanya.

Negara Asia Selatan yang hemat biaya ini juga telah tumbuh dalam status sebagai pusat pilihan Hollywood untuk produksi di lapangan dan layanan pascaproduksi, terutama dalam efek visual, karena menawarkan kumpulan bakat yang terampil.

Baca Juga: Perusahaan Migas Terbesar di Inggris Pilih PHK 250 Karyawan

"Hampir 10 hingga 15 film (asing) direkam di India setiap tahun, dan industri film kita akan sangat terdampak," kata analis perdagangan film Komal Nahta.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI