MMS Group Indonesia Ciptakan Praktik Bisnis Keberlanjutan Lewat Penerapan ESG

Achmad Fauzi Suara.Com
Minggu, 11 Mei 2025 | 18:57 WIB
MMS Group Indonesia Ciptakan Praktik Bisnis Keberlanjutan Lewat Penerapan ESG
MMS Group terapkan ESG untuk Bisnis Berkelanjutan Lewat Program Coklat Lung Anai
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - PT MMS Group Indonesia (MMSGI), perusahaan batu bara dan perhotelan berkomitmen menjalankan praktik bisnis berkelanjutan dengan mengintegrasikan prinsip environmental, social, and governance (ESG) ke dalam seluruh lini operasionalnya.

Chief Executive Officer (CEO) MMSGI, Sendy Greti, juga menyampaikan bahwa praktik keberlanjutan menjadi bagian integral dalam strategi bisnis perusahaan.

"MMSGI berkomitmen menciptakan solusi untuk meningkatkan kualitas hidup dan berkelanjutan dengan praktik bisnis bertanggung jawab yang melibatkan kolaborasi antar lini untuk memberikan dampak positif jangka panjang," ujarnya seperti dikutip, Minggu (11/5/2025).

Sendy menambahkan bahwa visi keberlanjutan yang diusung perusahaan tidak hanya berorientasi pada keuntungan jangka pendek, melainkan juga ingin memastikan manfaat nyata bagi masa depan.

"Melalui semua visi tersebut, MMSGI melalui MHU sama-sama bertekad untuk menciptakan dampak positif yang berkelanjutan bagi lingkungan dan masyarakat dengan harapan dapat memberikan kontribusi nyata bagi generasi mendatang," imbuh dia.

Dalam hal ini, MMS Group Indonesia menggelar program Rumah Cokelat Lung Anai, yang berhasil membawa pulang penghargaan dalam kategori Impact: Sustainable Impact in Community Green Growth pada ajang Mata Lokal Fest 2025.

Penghargaan tersebut diberikan atas keberhasilan inisiatif Rumah Cokelat Lung Anai dalam memberdayakan masyarakat adat, khususnya kaum perempuan dan mendorong pelestarian cultural heritage praktik pertanian dan pengolahan cokelat berbasis komunitas di Kutai Kartanegara, Kalimantan Timur.

Program ini diinisiasi oleh anak usaha MMSGI, PT Multi Harapan Utama (MHU), yang menjalin kolaborasi lintas sektor dengan Kelompok Tani Lalut Isau, Badan Usaha milik Desa (BUMDes), dan Dinas Perkebunan Kutai Kartanegara.

Selain itu, MHU juga melibatkan Yayasan Peduli Desa Nusantara Madani dan Fakultas Pertanian Universitas Kutai Kartanegara, yang berperan dalam memberikan pendampingan dan pelatihan kepada masyarakat dalam pengolahan kakao menjadi produk cokelat kemasan.

Baca Juga: Rangkaian GoZero% Goes to Medan, Telkom Gelar Aksi Jalan Santai Sambil Pilah Sampah Plastik

Rumah Cokelat Lung Anai memiliki perkebunan kakao yang dikelola oleh sekitar 50 anggota petani dengan total lahan sekitar 100 hektare. Rata-rata, seorang petani mampu mengelola dua hektare lahan dan menghasilkan sekitar Rp30.000 per kilogram (kg) biji kakao mentah.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI