Progres Pembangunan Rusun ASN di IKN Capai 98,14 persen

Achmad Fauzi Suara.Com
Selasa, 20 Mei 2025 | 08:29 WIB
Progres Pembangunan Rusun ASN di IKN Capai 98,14 persen
Pembangunan Rumah Susun (Rusun) di Ibu Kota Nusantara (IKN)/Dok Kementerian PKP.

Suara.com - PT PP (Persero) Tbk. (PTPP), emiten konstruksi, mencatatkan progres pembangunan rumah susun (rusun) di Ibu Kota Nusantara (IKN), Kalimantan Timur melampaui target, dengan percepatan sebesar 1,08 persen, yakni realisasi 98,14 persen dari rencana 97,06 persen.

Proyek yang bernilai kontrak Rp 1,87 triliun ini telah berlangsung sejak 25 Agustus 2023 dan bertujuan menyediakan hunian yang nyaman dan layak bagi Aparatur Sipil Negara (ASN), TNI, dan POLRI yang akan bertugas di IKN. Pembangunan ini dilaksanakan sejalan dengan Peraturan Presiden Nomor 63 Tahun 2022 tentang perumahan di kawasan IKN.

Pada kunjungannya ke proyek Rusun ASN di IKN pada Sabtu (17/5), Menteri Perumahan dan Kawasan Permukiman Republik Indonesia, Maruarar Sirait, memberikan apresiasi terhadap kinerja tim PTPP. Ia menyatakan bahwa tim PTPP bekerja secara profesional dan sesuai standar kualitas dan target.

Prof. Dr. Ir. Tamrin, S.T., M.T., IPU selaku Dekan Fakultas Teknik Universitas Mulawarman yang turut serta dalam kunjungan menyampaikan bahwa hasil pengujian yang dilakukan universitasnya, yang dibandingkan dengan hasil pengujian dari pihak Sucofindo, menunjukkan kesesuaian.

"Artinya tidak yang menyimpang dari rambu-rambu yang dilakukan," ujarnya seperti dikutip, Selasa (20/5/2025).

Dalam proses pembangunannya, PTPP mengadopsi sejumlah inovasi konstruksi untuk mendukung efisiensi dan keberlanjutan lingkungan.

Di antaranya adalah penggunaan Keet-portable untuk mengurangi limbah konstruksi dan dapat digunakan kembali di proyek selanjutnya, serta pemanfaatan teknologi BIM (Building Information Modeling) dalam penyusunan bar bending scheduling dengan Revit guna meningkatkan akurasi dan efisiensi pekerjaan.

Teknologi lain yang diterapkan antara lain: footing kolom berbasis lempung/playdough untuk menjaga konsistensi kadar air dalam beton selama proses pengeringan, sistem bekisting Aluminium Formwork yang mempercepat proses pekerjaan dan mengurangi limbah, serta facade precast yang mempercepat pemasangan sekaligus meningkatkan kualitas dan estetika bangunan.

Proyek ini juga mengusung konsep Bangunan Gedung Cerdas dan Bangunan Gedung Hijau yang mampu menghemat energi secara signifikan.

Baca Juga: Prabowo Siapkan Ribuan Hunian Bagi Masyarakat Umum yang Mau Tinggal di IKN

Corporate Secretary PTPP, Joko Raharjo, menyampaikan rasa bangga perusahaan dapat turut andil dalam proyek besar pembangunan IKN.

"Dengan berbagai inovasi yang diterapkan, kami yakin proyek ini akan menjadi contoh pembangunan rumah susun modern yang efisien dan ramah lingkungan," imbuh dia.

Nilai Kontrak

PTPP mencatatkan nilai kontrak baru Rp 6,27 triliun pada kuartal I tahun 2025. Angka itu naik 32 persen secara tahunan atau Year-on-Year (YoY) atau dibandingkan periode yang sama pada tahun sebelumnya.

Secara target, perolehan nilai kontrak baru PTPP sampai dengan bulan Maret 2025 berhasil melebihi 151 persen dari yang di targetkan pada Kuartal I Tahun 2025, dan telah mencapai 21 persen dari target akhir tahun 2025.

Terdapat proyek dengan nilai kontrak jumbo yang berhasil diperoleh PTPP di akhir Kuartal I tahun 2025 sehingga terdapat kenaikan signifikan pada pencapaian nilai kontrak baru dari sebelumnya yang dilaporkan pada bulan Februari 2025.

"Pada bulan Maret 2025, PTPP mendapatkan salah satunya proyek pelabuhan yang memiliki nilai kontrak jumbo yaitu proyek NPEA Seksi II dengan nilai Rp 2,33 Triliun. Dengan demikian, terdapat kenaikan sebesar 116 persen dari perolehan nilai kontrak dari Februari 2025," kata Joko.

Selanjutnya, dengan pembukuan nilai kontrak PTPP yang meningkat positif, Joko optimis terhadap kinerja PTPP di akhir tahun 2025. "Dengan pencapaian tersebut, Perseroan akan terus fokus untuk pencapaian target pemasaran sampai dengan akhir tahun 2025," kata Joko.

Adapun, perolehan nilai kontrak baru tersebut didominasi oleh proyek dengan sumber dana BUMN sebesar 52,1 persen, swasta sebesar 28,6 persen, dan pemerintah sebesar 19,3 persen.

Sementara itu, perolehan kontrak baru tertinggi yaitu pada sektor pelabuhan sebesar 37,2 persen, gedung sebesar 32,9 persen, jalan dan jembatan sebesar 22,6 persen, bendungan sebesar 4,3 persen, irigasi sebesar 2,8 persen, serta minyak dan gas sebesar 0,3 persen.

Capaian kontrak baru yang berhasil diraih PTPP pada bulan Maret 2025 diantaranya yaitu Proyek New Priok East Access (NPEA) seksi II senilai Rp2,33 Triliun dan Proyek Mandiri Financial Center PIK senilai Rp 878,3 Miliar.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI