IHSG Masih Menghijau Hingga Akhir, Berikut Saham-saham yang Cuan Hari Ini

Jum'at, 23 Mei 2025 | 18:31 WIB
IHSG Masih Menghijau Hingga Akhir, Berikut Saham-saham yang Cuan Hari Ini
Pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Jumat 23 Mei 2025 masih berada di zona hijau.
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) masih kuat bertahan di zona hijau hingga akhir perdagangan, jelang akhir pekan Jumat 23 Mei 2025.

Mengutip data RTI Business, IHSG ditutup menguat di level 7.214 atau naik 47,18 poin, secara presentase naik 0,68 persen. 

Pada perdagangan pada hari ini, sebanyak 16,79 miliar saham diperdagangkan dengan nilai transaksi sebesar Rp12,13 triliun, serta frekuensi sebanyak 1,18 juta kali.

Dalam perdagangan hari ini, sebanyak 280 saham bergerak naik, sedangkan 315 saham mengalami penurunan, dan 211 saham tidak mengalami pergerakan. 

Adapun, beberapa saham yang mendorong penguatan IHSG hari ini diantaranya, BAJA, TGUK, FAST, RAJA, TPIA, PACK, AYLS, PTSN, INET, BRPT, DEWA, ANTM, NCKL, SMBR. 

Sementara saham-saham yang mengalami penurunan tajam di perdagangan hari ini di antaranya, BBSS, MSIN, GUNA, PTPP, BDKR, PPRI, LAJU, DGWG, NINE. 

Sebelumnya, Pergerakan IHSG diproyeksikan bergerak konsolidatif pada perdagangan Jumat, 23 Mei 2025 dalam rentang 7.100–7.200.

Hal ini terjadi, setelah pada hari sebelumnya ditutup menguat 0,34 persen ke level 7166. 

Penguatan IHSG didukung oleh aksi beli investor asing meski tekanan global masih membayangi pasar.

Baca Juga: IHSG Masih Menghijau, Pagi Ini Dibuka di Level 7.206

Analis Ritel Phintraco Sekuritas, Ratna Lim, menjelaskan bahwa secara teknikal, IHSG masih mampu bertahan di atas MA200, namun histogram MACD cenderung bergerak sideways. 

"Sehingga kami memperkirakan IHSG konsolidatif dalam rentang 7.100–7.200 di Jumat 23 Mei," jelas Ratna dalam riset hariannya, Jumat 23 Mei 2025.

Sementara diberitakan sehari sebelumnya, dari sisi eksternal, Wall Street ditutup mix dan cenderung stagnan pada Kamis, 22 Mei 2025.

Hal itu terjadi akibat kekhawatiran investor terhadap kenaikan yield obligasi seiring dengan membengkaknya defisit anggaran Amerika Serikat.

DPR AS meloloskan RUU pajak yang diusulkan Presiden Trump dengan selisih suara tipis 215-214. RUU ini mencakup penurunan pajak dan penambahan belanja militer, dan akan dilanjutkan ke Senat untuk pemungutan suara yang dijadwalkan pada Agustus.

Pengunjung melihat layar pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia (BEI), Jakarta, Selasa (8/4/2025). [Suara.com/Alfian Winanto]
Ilustrasi indeks harga saham gabungan pada Jumat 23 Mei 2025 berada di zona hijau. [Suara.com/Alfian Winanto]

Sementara itu, pasar obligasi mencatat penurunan imbal hasil atau yield, dengan AS 10-year Bond Yield turun 4 bps menjadi 4,54 persen, dan yield tenor 30 tahun melemah ke 5.50 persen setelah sebelumnya menyentuh level tertinggi sejak Oktober 2023. Yield tenor 2 tahun juga turun ke 3,99 persen.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI