Perempuan Berdaya, Mengelola UMKM di Dunia Maya dengan Omzet Luar Biasa

M Nurhadi Suara.Com
Sabtu, 31 Mei 2025 | 20:03 WIB
Perempuan Berdaya, Mengelola UMKM di Dunia Maya dengan Omzet Luar Biasa
Retno (berkerudung) bersama dengan partnernya, dalam kerjasama yang mendorong produk UMKM miliknya untuk menembus pasar India [Suara.com/Arsip Pribadi]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Retno tidak hanya memberikan pekerjaan, tetapi juga menularkan semangat belajar dan kemandirian. Para ibu ini, yang dulunya mungkin hanya beraktivitas di rumah, kini ikut belajar mengelola usaha online melalui Shopee bersamanya. Ini adalah investasi nyata dalam peningkatan kapasitas dan kemandirian ekonomi perempuan, menciptakan efek domino positif yang akan terus meluas.

"Gak pernah menyangka. Usaha yang dirintis tahun 2018 ini, di mana cuma berdua dengan suami, pontang-panting. Sekarang bisa menjadi ladang rejeki, membuka lapangan pekerjaan selama 7 tahun ini. Bahkan, sampai membuka toko cabang," ujar Retno, dengan mata yang sedikit berkaca-kaca.

Suara.com - "Karyawan juga, sudah bersama kami selama lima tahun. Turut merasakan naik turun usaha kami. Ada yang sebelumnya susah untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari, sekarang bahkan mampu beli motor," sambung dia.

Meski telah memiliki 12 karyawan, Retno tak pernah absen dari pengelolaan produk. Ia tetap turun tangan, memastikan setiap kacang mete Wikarasa diproses dengan cinta dan kualitas terbaik. Dukungan Shopee, termasuk layanan Driver Shopee, semakin melengkapi ekosistem ini, membantu Retno meningkatkan omzet usahanya hingga mencapai Rp150 juta dalam sebulan. Bahkan, pada momen-momen istimewa seperti Ramadhan, omzet Wikarasa bisa melambung hingga Rp500 juta dalam satu bulan.

"Alhamdulillah, rejeki karyawan juga," ucap Retno, seakan menunjukkan betapa kebahagiaannya bukan hanya terletak pada pencapaian pribadi, melainkan juga pada kesejahteraan orang-orang di sekitarnya.

Merajut Asa dari Pandemi

Kisah Wikarasa adalah pengingat bahwa badai terhebat sekalipun dapat diubah menjadi peluang terbesar. Wabah COVID-19 memang meninggalkan luka mendalam bagi banyak sektor, namun Retno memilih untuk tidak menyerah. Ia melihat pandemi sebagai momentum untuk beradaptasi, berinovasi, dan memanfaatkan teknologi. Lepas dari pandemi, usaha Wikarasa kini semakin mapan, tidak hanya dengan dua cabang offline yang terus beroperasi, tetapi juga melalui platform online Shopee yang tak pernah lelah mendukungnya.

Karyawan Wikarasa sedang mengelola pesanan konsumen [Suara.com/Hadi/Arsip Pribadi]
Karyawan Wikarasa sedang mengelola pesanan konsumen [Suara.com/Hadi/Arsip Pribadi]

Dengan pengiriman yang dipesan secara daring, pelanggan tidak perlu lagi datang ke outlet. Konsumen bisa menikmati produk mete berkualitas tinggi Wikarasa sembari menikmati waktu berharga bersama keluarga di rumah.

Dengan teknologi pula, produk Wikarasa tidak hanya dinikmati warga Wonogiri yang sedang memancing atau bertani di ladang. Kacang mete buatan Retno kini sudah menembus dinding antar pulau, antar negara. Retno menuturkan, produknya saat ini sudah memiliki langganan untuk ekspor ke India dan Malaysia.

Baca Juga: Kenapa Pelaku UMKM Sulit Berkembang?

Mete Wikarasa diekspor ke India [Suara.com/Hadi/Arsip Pribadi]
Mete Wikarasa diekspor ke India [Suara.com/Hadi/Arsip Pribadi]

Retno Ika Sari dan Wikarasa adalah inspirasi nyata bahwa dengan semangat juang, inovasi, dan dukungan ekosistem yang tepat, UMKM mampu tidak hanya bertahan, tetapi juga berkembang pesat dan menjadi agen perubahan. Lebih dari sekadar berjualan kacang mete, Retno telah membuktikan bahwa kemandirian seorang perempuan dapat menjadi kunci untuk membuka gerbang pemberdayaan bagi perempuan lainnya, menciptakan gelombang positif yang menyentuh hati dan mengubah kehidupan.

Kini, hasil buah tangan perempuan Baturetno sudah dinikmati berbagai pelosok Indonesia. Dengan kemudahan akses usaha dan dukungan ekonomi dari level mikro, perempuan-perempuan lain juga bisa terus berdaya. 

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI