Di sudut Wonogiri yang tenang, di Baturetno, terbentang kisah tentang ketangguhan, visi, dan semangat pemberdayaan yang dipupuk oleh seorang ibu muda bernama Retno Ika Sari. Dari balik dapur sederhana, ia merajut impian melalui Wikarasa, sebuah usaha kacang mete yang tak hanya berkembang pesat, tetapi juga menjadi mercusuar harapan bagi para perempuan di kampungnya. Kisah Retno, seolah melukiskan bahwa di setiap badai, selalu ada pelangi yang menanti, terutama ketika semangat pantang menyerah bersua dengan inovasi dan dukungan yang tepat.
Tahun 2021, ketika dunia terhuyung diterjang badai pandemi COVID-19, nyaris semua sendi kehidupan lumpuh, termasuk roda ekonomi. Wikarasa, yang dirintis Retno pada 2018 dengan penuh harapan, pun tak luput dari terpaan. Pesanan offline anjlok drastis, memaksanya mengambil keputusan berat: merumahkan sebagian karyawannya. Hati Retno tercabik, namun di tengah keterpurukan itu, seberkas cahaya muncul dari arah yang tak terduga.
"Pesanan offline turun banget, tapi pesanan online stabil bahkan meningkat pertengahan tahun," kenang Retno, matanya memancarkan kembali kilau semangat saat mengingat momen-momen sulit itu.
Dari titik ini, ia mulai merasakan dampak positif dari kehadiran platform e-commerce Shopee. Di tengah kelesuan pasar konvensional, Shopee menjadi penyelamat, jembatan yang menghubungkan Wikarasa dengan jutaan pelanggan di seluruh Indonesia. Lonjakan pesanan online yang terjadi pada April 2020 menjadi titik balik, sebuah bukti nyata bahwa di balik setiap tantangan, selalu ada peluang yang menunggu untuk digenggam.
Bukan sekadar wadah berjualan, Shopee bagi Retno adalah mitra sejati yang mendukung ia dan UMKM yang ia bangun untuk melompat lebih tinggi. Melalui platform ini, Wikarasa telah melayani penjualan lebih dari 15 ribu produk. Dari bisnis online yang ia bangun ini, Retno memiliki omzet rata-rata per bulan mencapai Rp210 juta.
Angka ini bukan sekadar deretan digit, melainkan cerminan dari kerja keras, inovasi, dan kepercayaan yang terbangun. Wikarasa kini bukan lagi hanya menjadi tulang punggung ekonomi bagi Retno dan keluarganya, melainkan juga bagi belasan ibu-ibu di sekitarnya yang ikut berdaya.
'Omzet' inilah yang menurut dia lebih berharga dari nominal berapapun. "Ya, kita (sebagai pengusaha) tentu senang kalau untung. Tapi di luar itu, ada kebahagiaan tersendiri ketika melihat orang-orang sekitar kita ikut tersenyum bersama kesuksesan kita," ujar dia, menunjukkan bahwa omzet yang sesungguhnya, sesuatu yang tidak bisa dinilai dengan uang.
Mimpi yang Mekar: Perempuan Berdaya, Kampung Sejahtera
Salah satu kunci kesuksesan Wikarasa di Shopee terletak pada pemanfaatan program-program unggulan yang dirancang khusus untuk UMKM. Program Sukses UMKM Baru adalah salah satunya. Program ini memberikan dukungan komprehensif bagi penjual UMKM yang baru memulai perjalanan mereka di Shopee, mencakup pelatihan, bantuan biaya admin, subsidi ongkos kirim, dan berbagai keuntungan lainnya. Bagi Retno, ini adalah langkah awal yang krusial.
Baca Juga: Kenapa Pelaku UMKM Sulit Berkembang?
"Dukungan ini sangat membantu kami yang baru merintis untuk bisa bersaing dan bertahan," ujarnya, menyoroti betapa pentingnya uluran tangan di awal perjalanan.
Tak hanya itu, Program Shopee Pilih Lokal juga menjadi pendorong utama bagi Wikarasa. Program ini memungkinkan pelaku UMKM seperti Retno untuk merambah lebih banyak konsumen melalui penawaran diskon dan promo menarik. "Pembeli tentu memilih produk, tidak hanya kualitasnya. Melainkan juga penawaran promo. Nah, kehadiran Program Shopee Pilih Lokal ini juga membantu kami untuk bersaing. Sampai sekarang saya masih terdaftar di program ini," jelas Retno.
Namun demikian, Retno juga berharap, pemangku kebijakan bisa kembali lebih memerhatikan UMKM yang berdaya melalui marketplace. Terutama terkait keringanan biaya administrasi di platform e-commerce agar UMKM bisa semakin bersaing.
![Retno Ika saat diwawancarai Suara.com terkait usaha yang ia kembangkan, Wikarasa [Suara.com/Hadi/Arsip Pribadi]](https://media.suara.com/pictures/653x366/2025/05/30/96584-umkm-wonogiri.jpg)
Keunggulan program ini terletak pada kemampuannya menciptakan daya tarik bagi konsumen, menjadikan produk lokal lebih kompetitif di pasar digital yang semakin ramai. Dengan adanya diskon dan promo, konsumen terdorun untuk mencoba, dan kualitas produk Wikarasa lah yang kemudian membuat mereka kembali.
Melesatnya Wikarasa membawa berkah bagi masyarakat sekitar. Usaha yang dulu dirintis Retno sebagai cita-cita untuk mandiri, kini telah menjadi wadah bagi ibu-ibu kampung untuk memperoleh penghasilan sendiri.
"Saya memilih untuk mempekerjakan para ibu. Bukan karena kasihan, melainkan saya tahu, bagaimana seorang perempuan juga bisa berdaya dan berkembang jika punya kemauan," tegas Retno. Kalimatnya penuh keyakinan, mencerminkan pemahaman mendalam akan potensi luar biasa yang terpendam dalam diri setiap perempuan.
Retno tidak hanya memberikan pekerjaan, tetapi juga menularkan semangat belajar dan kemandirian. Para ibu ini, yang dulunya mungkin hanya beraktivitas di rumah, kini ikut belajar mengelola usaha online melalui Shopee bersamanya. Ini adalah investasi nyata dalam peningkatan kapasitas dan kemandirian ekonomi perempuan, menciptakan efek domino positif yang akan terus meluas.
"Gak pernah menyangka. Usaha yang dirintis tahun 2018 ini, di mana cuma berdua dengan suami, pontang-panting. Sekarang bisa menjadi ladang rejeki, membuka lapangan pekerjaan selama 7 tahun ini. Bahkan, sampai membuka toko cabang," ujar Retno, dengan mata yang sedikit berkaca-kaca.
Suara.com - "Karyawan juga, sudah bersama kami selama lima tahun. Turut merasakan naik turun usaha kami. Ada yang sebelumnya susah untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari, sekarang bahkan mampu beli motor," sambung dia.
Meski telah memiliki 12 karyawan, Retno tak pernah absen dari pengelolaan produk. Ia tetap turun tangan, memastikan setiap kacang mete Wikarasa diproses dengan cinta dan kualitas terbaik. Dukungan Shopee, termasuk layanan Driver Shopee, semakin melengkapi ekosistem ini, membantu Retno meningkatkan omzet usahanya hingga mencapai Rp150 juta dalam sebulan. Bahkan, pada momen-momen istimewa seperti Ramadhan, omzet Wikarasa bisa melambung hingga Rp500 juta dalam satu bulan.
"Alhamdulillah, rejeki karyawan juga," ucap Retno, seakan menunjukkan betapa kebahagiaannya bukan hanya terletak pada pencapaian pribadi, melainkan juga pada kesejahteraan orang-orang di sekitarnya.
Merajut Asa dari Pandemi
Kisah Wikarasa adalah pengingat bahwa badai terhebat sekalipun dapat diubah menjadi peluang terbesar. Wabah COVID-19 memang meninggalkan luka mendalam bagi banyak sektor, namun Retno memilih untuk tidak menyerah. Ia melihat pandemi sebagai momentum untuk beradaptasi, berinovasi, dan memanfaatkan teknologi. Lepas dari pandemi, usaha Wikarasa kini semakin mapan, tidak hanya dengan dua cabang offline yang terus beroperasi, tetapi juga melalui platform online Shopee yang tak pernah lelah mendukungnya.
![Karyawan Wikarasa sedang mengelola pesanan konsumen [Suara.com/Hadi/Arsip Pribadi]](https://media.suara.com/pictures/653x366/2025/05/30/15728-kacang-mete.jpg)
Dengan pengiriman yang dipesan secara daring, pelanggan tidak perlu lagi datang ke outlet. Konsumen bisa menikmati produk mete berkualitas tinggi Wikarasa sembari menikmati waktu berharga bersama keluarga di rumah.
Dengan teknologi pula, produk Wikarasa tidak hanya dinikmati warga Wonogiri yang sedang memancing atau bertani di ladang. Kacang mete buatan Retno kini sudah menembus dinding antar pulau, antar negara. Retno menuturkan, produknya saat ini sudah memiliki langganan untuk ekspor ke India dan Malaysia.
![Mete Wikarasa diekspor ke India [Suara.com/Hadi/Arsip Pribadi]](https://media.suara.com/pictures/653x366/2025/05/31/34237-umkm-ekspor-ke-india.jpg)
Retno Ika Sari dan Wikarasa adalah inspirasi nyata bahwa dengan semangat juang, inovasi, dan dukungan ekosistem yang tepat, UMKM mampu tidak hanya bertahan, tetapi juga berkembang pesat dan menjadi agen perubahan. Lebih dari sekadar berjualan kacang mete, Retno telah membuktikan bahwa kemandirian seorang perempuan dapat menjadi kunci untuk membuka gerbang pemberdayaan bagi perempuan lainnya, menciptakan gelombang positif yang menyentuh hati dan mengubah kehidupan.
Kini, hasil buah tangan perempuan Baturetno sudah dinikmati berbagai pelosok Indonesia. Dengan kemudahan akses usaha dan dukungan ekonomi dari level mikro, perempuan-perempuan lain juga bisa terus berdaya.