BUMN Beralih ke Danantara, Erick Thohir: Kami Tetap Pengawas

Achmad Fauzi Suara.Com
Senin, 16 Juni 2025 | 11:50 WIB
BUMN Beralih ke Danantara, Erick Thohir: Kami Tetap Pengawas
Menteri BUMN Erick Thohir mengemukakan bahwa diskon tarif listrik kepada masyarakat sudah didiskusikan sebelumnya dengan Menko Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto. [Suara.com/Fauzi]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Dony menambahkan, salah satu BUMN yang akan dirampingkan di sektor logistik dan asuransi. Dalam perampingan itu, nanti Danantara hanya memiliki 1 BUMN logistik dan tiga perusahaan asuransi.

Kantor Danantara. (ist)
Kantor Danantara. (ist)

Danantara sang nahkoda baru investasi negara, mulai cawe-cawe dengan mengeluarkan tiga instruksi super penting kepada seluruh perusahaan BUMN.

"Contohnya misalnya logistic industries. Di dalam logistic industries ini kita punya lebih dari 18 perusahaan yang skalanya kecil-kecil. Ada Angka Pura Logistik, Pos Logistik, KAI Logistik, Semen Logistik, semuanya punya logistic company. Ini tahapan satu yang kita lakukan. Begitu juga insurance, kita punya lebih dari 15 insurance company. Masing-masing bergerak di life insurance, general insurance, credit insurance," imbuh Dony.

Kelola Seluruh BUMN

Sebelumnya, Kepala BPI Danantara, Rosan Perkasa Roeslani memastikan bahwa seluruh Badan Usaha Milik Negara (BUMN) beserta anak dan cucu usahanya kini telah resmi berada di bawah kepemilikan penuh Danantara.

Kepastian ini menandai perubahan struktur kepemilikan saham prioritas BUMN, yang sebelumnya dipegang oleh pemerintah melalui Kementerian BUMN.

"Sejak diluncurkan oleh Bapak Presiden pada 21 Maret 2025, seluruh BUMN dan entitas turunannya, total sebanyak 844 perusahaan, telah resmi menjadi bagian dari Danantara," ungkap Rosan dalam acara Town Hall Danantara yang digelar di Jakarta Convention Center, Senin (28/4/2025).

Rosan menilai bahwa kehadiran Danantara hadir pada waktu yang tepat, mengingat situasi global yang diliputi ketidakpastian akibat konflik geopolitik dan perang dagang. Menurutnya, situasi ini mendorong banyak negara untuk memperkuat kemandirian ekonomi nasional.

Baca Juga: Banyak UMKM Mati Sebelum Tumbuh, Ini Bukti Pendamping Menjadi Penting

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI