Pertemuan ini digelar di tengah kekhawatiran bahwa langkah tarif Amerika Serikat dapat mengganggu perekonomian kawasan.
Dalam pernyataan bersama yang disusun seusai pertemuan, para pejabat menyoroti bahwa prospek ekonomi kawasan kini berada dalam tekanan.
Mereka mengungkapkan bahwa hal ini disebabkan oleh meningkatnya ketidakpastian global. Pejabat juga menggarisbawahi bahwa eskalasi proteksionisme perdagangan global menimbulkan fragmentasi ekonomi.
Fragmentasi tersebut akhirnya berdampak pada arus perdagangan, investasi, dan modal lintas negara. Pernyataan tersebut menegaskan komitmen penuh negara-negara ASEAN+3 terhadap sistem perdagangan multilateral yang berbasis aturan.
Sistem perdagangan ini juga diharapkan tidak diskriminatif, terbuka, adil, inklusif, setara, dan transparan. Sistem ini, menurut mereka, harus tetap berpusat pada Organisasi Perdagangan Dunia (WTO).
Selain itu, negara-negara tersebut juga sepakat untuk mendorong peningkatan perdagangan dan investasi intra-kawasan guna memperkuat ketahanan ekonomi regional.
Menteri Keuangan Jepang, Kato Katsunobu, menyampaikan Jepang akan aktif mendesak Amerika Serikat untuk meninjau kembali kebijakan tarifnya yang dinilai merugikan.