Erick melanjutkan, dana itu diberikan oleh Danantara kepada Garuda Indonesia untuk menggaungkan kembali industri pariwisata. Selain itu, pemerintah juga meminta Garuda Indonesia untuk fokus pada penerbangan umrah dan haji.
"Garuda kemarin kan keputusannya memang sebagai engine daripada pertumbuhan untuk turis ke depan, haji dan umrah, ya memang Bapak Presiden inginkan kita punya domestik yang kuat dan perusahaan internasional yang carrier flight yang kuat juga," imbuh Erick.
Erick kembali menegaskan, Danantara memiliki dua holding yaitu operasional dan investasi. Kedua holding itu sama-sama bisa menyuntikan modal, hanya saja sesuai dengan misi masing-masing.
"Selama itu nanti prosesnya sama kan, karena itu kan Danantara ada dua holding company, operasional dan investasi. Ya, investasinya nanti kita tunggu salah satunya," tegas Ketua Umum PSSI ini.
Sebelumnya, Earnings call Garuda Indonesia Group yang diselenggarakan pada Rabu (21/5/2025) diwarnai semangat optimistis setelah pendapatan perusahaan plat merah itu pada kuartal 1 tahun 2025 tercatat naik 1,6 persen dibanding tahun lalu atau menjadi USD 723,56 juta.
Berdasarkan informasi yang dihimpun, pada kuartal pertama 2025, PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk dengan kode emiten GIAA juga tercatat melayani total 5,12 juta penumpang termasuk dari Citilink.
Torehan kenaikan pendapatan Garuda Indonesia itu diraih setelah burung besi tersebut fokus pada layanan umrah secara khusus. Saat yang sama, segmen pesawat charter tumbuh signifikan sebanyak 93 persen.