Suara.com - Pemerintahan Trump akan fokus mencari pengganti Gubernur Bank Sentral Amerika Serikat yakni Jerome Powell. Dia akan terakhir bekerja pada musim gugur ini.
Menteri Keuangan AS Scott Bessent mengatakan sudah memiliki kandidat yang bagus dalam menggantikan Jerome Powel.
" Kami memiliki banyak kandidat yang bagus," kata Bessent dilansir dari CNBC International, Jumat (4/7/2035).
Dia mengatakan bahwa keputusan suku bunga berada di tangan Fed. Namun, Gubernur Bank Sentral AS ogah menurunkan suku bunganya. Padahal, Presiden Trump ingin suku bunga turun di tahun ini.
" Jika bank sentral AS tidak segera memangkas suku bunga, potensi pemangkasan suku bunga pada bulan September bisa lebih tinggi," katanya.
Ketika ditanya apakah seseorang dapat mengepalai Departemen Keuangan dan Fed pada saat yang sama. Bessent mengatakan bahwa hal itu belum pernah dilakukan sejak tahun 1930-an, tetapi tidak secara tegas mengesampingkan solusi semacam itu. Bessent mengatakan bahwa ia bahagia dengan pekerjaannya saat ini.
Selain itu, dia mengatakan bahwa pemerintah akan berupaya mencalonkan seorang ketua Fed untuk menggantikan Powell pada musim gugur.
Dengan tingkat pengangguran yang rendah dan inflasi di atas target 2 persen para pejabat Fed enggan memangkas suku bunga dari kisaran 4,25 persen hingga 4,5 persen. Adapun, rencana tarif pemerintahan Trump tidak akan menaikkan harga.
Selain itu, Presiden AS Donald Trump telah mencerca Powell. Powel sendiri merupakan anggota Partai Republik yang ia tunjuk saat pertama kali menjabat.
Baca Juga: Sri Mulyani: Geopolitik Memanas, Bank Sentral Dunia Dihadapkan Dilema Suku Bunga
Namun, Presiden tidak dapat memecat Powell karena perselisihan kebijakan. Pejabat pemerintahan Trump berpendapat bahwa RUU pajak yang hampir disahkan di Kongres akan meningkatkan investasi sektor swasta dan memperkuat ekonomi AS, dengan menegaskan bahwa meskipun kenaikan tarif dapat mengakibatkan kenaikan harga satu kali. Kenaikan tersebut tidak akan meningkatkan inflasi dalam jangka panjang.
"Jika mereka ingin membuat kesalahan di sini dan tidak memangkas, tidak apa-apa, Apa yang telah kita lihat sejauh ini adalah bahwa tarif, tarif tidak merugikan. Yang tidak diungkit adalah bahwa tarif akan merugikan ekonomi, tarif akan merugikan pasar," kata Bessent, mengutip pemulihan pasar yang cepat setelah penurunan 15% pada bulan April.
Berdasarkan model Fed sebelumnya, , bank sentral seharusnya sudah memangkas suku bunga yang merupakan "suku bunga riil yang sangat tinggi." Penundaan tersebut meningkatkan kemungkinan bahwa Fed perlu memangkas suku bunga lebih banyak lagi di kemudian hari.
Undang-Undang Federal Reserve secara tegas mengatakan "Anggota Dewan harus mengabdikan seluruh waktu mereka untuk urusan Dewan," yang tampaknya mengesampingkan kemungkinan Bessent melakukan dua pekerjaan sekaligus.
Trump baru-baru ini menunjuk Menteri Luar Negeri Marco Rubio untuk menjabat sebagai penasihat keamanan nasionalnya, menjadikannya orang pertama yang memegang kedua peran tersebut sejak Henry Kissinger pada tahun 1970-an.
Sebelumnya, Powell dalam berbagai kesempatan sebetulnya telah mengungkapkan alasannya menahan suku bunga acuan FFR saat ini di level 4,25 persen-4,5 persen. Ia mengatakan, kebijakan tarif dagang Trump yang tinggi kepada mitra dagang utamanya dapat mengerek tekanan inflasi di AS yang masih di level tinggi, namun pada saat yang bersamaan turut menekankan pertumbuhan ekonomi.