Suara.com - PT Pertamina Geothermal Energy Tbk (PGE) (IDX: PGEO) berkomitmen mengkomunikasikan kinerja dan dampak perusahaan terhadap aspek lingkungan, sosial, dan tata kelola (ESG - Environmental, Social, Governance) yang menunjukkan kontribusi nyata dalam mewujudkan masa depan yang berkelanjutan.
Vice President Strategic Planning & Sustainability PGE, Lia Ayu Paramita, menyampaikan bahwa keberlanjutan bukan hanya sekadar kewajiban, tetapi sudah menjadi budaya di lingkungan PGE.
“Bagi PGE, sustainability adalah culture perusahaan. Setiap proyek dan inisiatif bisnis harus mengutamakan aspek keberlanjutan. Mungkin bagi para pekerja terasa sulit di awal, tapi ketika dijalankan dan dipahami, semua akan menyadari betapa pentingnya keberlanjutan bagi masa depan perusahaan dan bumi yang kita tinggali,” ujar saat memberikan paparan dalam ajang ISRA ditulis Senin (14/7/2025).
Dengan total kapasitas terpasang sebesar 1.932 MW dan kontribusi terhadap 80% kapasitas panas bumi nasional, PGE terus menunjukkan peran strategisnya dalam transisi energi dan pencapaian target Net Zero Emission Indonesia 2060.
Melalui pendekatan ESG dan program-program sosial yang terintegrasi, PGE tak hanya fokus pada kinerja energi bersih, tetapi juga pada pemberdayaan masyarakat, pelestarian lingkungan, dan penguatan nilai keberlanjutan dalam setiap lini bisnisnya.
Terkait hal tersebut, PGEO meraih predikat Platinum pada kategori Sustainability Report di ajang Indonesia Social Responsibility Award (ISRA) 2025.
Raihan ini sebagai komitmen Perusahaan dalam mengkomunikasikan kinerja dan dampak perusahaan terhadap aspek lingkungan, sosial, dan tata kelola (ESG - Environmental, Social, Governance) yang menunjukkan kontribusi nyata dalam mewujudkan masa depan yang berkelanjutan.
PT Pertamina Geothermal Energy Tbk (PGE) (IDX: PGEO) merupakan bagian dari Subholding Power & New Renewable Energy (PNRE) PT Pertamina (Persero) yang bergerak di bidang eksplorasi, eksploitasi, dan produksi panas bumi.
Saat ini PGE mengelola 15 Wilayah Kerja Panas Bumi dengan kapasitas terpasang sebesar 1.932,5 MW, terbagi 727,5 MW yang dioperasikan dan dikelola langsung oleh PGE dan 1.205 MW dikelola dengan skema Kontrak Operasi Bersama.
Baca Juga: PGN Kenalkan Energi Bersih Lewat Petualangan Edukatif di Taman Jargas 2025
Kapasitas terpasang panas bumi di wilayah kerja PGE berkontribusi sekitar 70% dari total kapasitas terpasang panas bumi di Indonesia, dengan potensi pengurangan emisi CO2 sebesar sekitar 10 juta ton CO2 per tahun.