“Bisa kita lihat di Serayu Network tanaman pakan ternak, kemudian pupuk, kambing dan unggas, kemudian dari segi pengelolaan media tanam juga kami ambil dari hasil sedimentasi yang ada di waduk. Jadi semuanya kita kelola secara sirkular dan harapannya bisa menimbulkan kemandirian masyarakat sekitar di pembangkit kami. Menjadi lebih berdaya, bernilai ekonomis, dan sesuai dengan semangat pemerintah agar ketahanan pangan di masyarakat bisa terus meningkat,” terang Dadan.
Senada dengan hal tersebut, Ketua Pembina Serayu Network Maman Fansyah menegaskan bahwa inisiatif ini bisa menjadi model kemandirian pangan berbasis lokal.
“Harapannya apa yang kami lakukan di Kampung Ilmu Serayu Network di tanah PLN Indonesia Power ini nanti bisa diaplikasikan di kecamatan-kecamatan. Dan nilai-nilai ini bisa diduplikasi di rumah tangga-rumah tangga. Agar menjadi kemandirian, ketahanan, dan kedaulatan pangan masyarakat terutama di Banjarnegara. Agar alam kita lestari, ekonominya kita kuat, dan Banjarnegara menjadi sejahtera,” ujar Maman.
Dengan keterlibatan aktif berbagai unsur masyarakat, termasuk TNI, akademisi, dan kelompok lokal, program Serayu Network diharapkan terus berkembang menjadi model kolaboratif yang mampu direplikasi secara nasional sebagai bagian dari strategi transisi energi berkelanjutan yang inklusif.