Murka Ada Beras Oplosan, Prabowo: Kita Sita Penggilingan Padi yang Brengsek!

Achmad Fauzi Suara.Com
Senin, 21 Juli 2025 | 13:56 WIB
Murka Ada Beras Oplosan, Prabowo: Kita Sita Penggilingan Padi yang Brengsek!
Presiden Prabowo Subianto melakukan kunjungan kerja ke Desa Bentangan, Kecamatan Wonosari, Kabupaten Klaten, Jawa Tengah, Senin (21/7/2025). (Suara.com/Novian)

Suara.com - Presiden Prabowo Subianto menyinggung masih ada yang bermain-bermain soal beras oplosan. Menurutnya, beras oplosan merugikan negara Rp 100 triliun.

Hal ini dikatakannya, di depan para bupati, gubernur, hingga ribuan kepala desa yang hadir dalam Peluncuran 80.000 Kelembagaan Koperasi Desa/Kelurahan Merah Putih, di Kecamatan Wonosari, Kabupaten Klaten, Senin, 21 Juli 2025.

Dengan nada tegas, Prabowo bahkan mengancam akan menyita pabrik penggilingan padi jika memang jadi biang kerok adanya beras oplosan.

Ilustrasi - Polisi melakukan penggerebekan gudang beras oplosan di Pasar Induk Cipinang, Jakarta. ANTARA/HO
Ilustrasi - Polisi melakukan penggerebekan gudang beras oplosan di Pasar Induk Cipinang, Jakarta. ANTARA/HO

"Kalau mereka kembalikan Rp 100 triliun itu, oke. Kalau tidak, kita sita itu penggiling-penggiling padi yang brengsek itu," ujarnya.

Prabowo juga meminta, Kapolri dan Kejaksaan Agung untuk tidak pandang bulu dalam menindak kasus beras oplosan ini.

"Saya tidak terima saya disumpah di depan rakyat untuk memegang teguh undang-undang dasar dan menjalankan segala perundang-undangan dan peraturan yang berlaku. Saya perintahkan Kapolri dan Jaksa Agung usut, tindak," imbuh Prabowo.

Presiden Prabowo Subianto dengan tegas memerintahkan Jaksa Agung untuk mengusut tuntas para pengusaha beras yang curang.

Kepala negara mengungkap adanya permainan kotor yang dilakukan oleh para pengusaha tersebut, yang tega menipu rakyat kecil demi keuntungan pribadi.

Kemarahan Presiden memuncak saat menyoroti kerugian negara yang fantastis akibat ulah para mafia beras.

Baca Juga: Prabowo Sentil Orang Kaya RI, Lebih Senang Bikin PT Dibandingkan Koperasi

Menurut Prabowo, praktik oplosan ini bukan sekadar pelanggaran biasa, melainkan sebuah kejahatan ekonomi yang luar biasa.

"Saya dapat laporan kerugian yang dialami oleh bangsa Indonesia adalah Rp100 triliun tiap tahun, Rp100 triliun tiap tahun berarti 5 tahun Rp1000 triliun," kata Prabowo saat berpidato di Kongres Partai Solidaritas Indonesia (PSI) di Edutorium UMS, Solo, Jawa Tengah, Minggu (20/7/2025) malam.

Prabowo menilai tindakan mengoplos beras sebagai bentuk subversi ekonomi yang langsung menikam rakyat.

"Ini kejahatan ekonomi yang luar biasa. Menurut saya ini sudah termasuk subversi ekonomi, menikam rakyat. Anda bisa bayangkan Rp100 triliun kita bisa bikin apa mungkin kita hilangkan kemiskinan dalam 5 tahun dengan Rp1000 triliun itu," tegas Prabowo.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI