Sri Mulyani Pilih Bungkam Soal Angka Final APBN 2026, Tapi Bocorkan Arahan Penting Prabowo

Selasa, 22 Juli 2025 | 22:40 WIB
Sri Mulyani Pilih Bungkam Soal Angka Final APBN 2026, Tapi Bocorkan Arahan Penting Prabowo
Menteri Keuangan Sri Mulyani menyampaikan keterangan hasil rapat bersama dengan Presiden Prabowo Subianto dan sejumlah menteri di Istana Kepresidenan, Jakarta, Selasa (22/7/2025). [Suara.com/Novian]

Suara.com - Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati memilih untuk ‘mengunci rapat’ detail angka dalam Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (RAPBN) 2026 setelah menggelar rapat krusial dengan Presiden Prabowo Subianto.

Meski demikian, dalam keterangannya di Istana Kepresidenan, ia memberikan sinyal kuat mengenai arah kebijakan dan sederet program prioritas yang akan menjadi fondasi pemerintahan baru.

Presiden Prabowo Subianto dijadwalkan akan membacakan Nota Keuangan dan RAPBN 2026 di hadapan DPR RI pada 15 Agustus 2025.

"Kami melaporkan kepada bapak presiden mengenai persiapan dan penyelesaian penulisan Nota Keuangan dan RAPBN 2026. Seperti diketahui bahwa bapak presiden nanti akan menyampaikan kepada DPR, rencananya adalah 15 Agustus karena hari Jumat," kata Sri Mulyani di kompleks Istana Kepresidenan Jakarta, Selasa (22/7/2025) malam.

Deretan Program Prioritas Era Baru

Dalam pertemuan tersebut, Sri Mulyani memaparkan sejumlah program unggulan presiden yang telah masuk dalam pembahasan anggaran.

Program-program ini mencakup spektrum yang luas, mulai dari peningkatan gizi hingga penguatan infrastruktur.

Beberapa program yang disorot antara lain, Makanan Bergizi Gratis (MBG), Sekolah Rakyat dan Koperasi Desa Merah Putih, Pemeriksaan Kesehatan Gratis.

Selain itu, perbaikan infrastruktur vital seperti jalan, irigasi, dan bendungan untuk ketahanan pangan.

Baca Juga: Presiden Prabowo Klaim Angka Kemiskinan Turun, BPS: Kita Lihat Hari Jumat

"Terutama belanja untuk penambahan luas dari lahan maupun infrastruktur, seperti irigasi dan bendungan dan juga program-program pemerintahan lain yang sangat penting, seperti pendidikan terutama Dikdasmen, perbaikan sekolah-sekolah madrasah," tutur Sri Mulyani.

"Kemudian perbaikan dari sisi sekolah digital dan juga dari Kementerian Diktisantek itu semuanya tadi telah kami laporkan sehingga untuk mendapatkan arahan dari bapak presiden, apakah prioritasnya telah sesuai," sambungnya.

Jaga Kepercayaan Pasar

Meskipun detail final anggaran akan diumumkan langsung oleh Presiden Prabowo, Sri Mulyani memastikan arahan dari kepala negara sudah sangat jelas dan lengkap.

Fokus utamanya, menjaga kesehatan fiskal sambil tetap mendorong pertumbuhan ekonomi.

Arahan tersebut mencakup tiga pilar Utama, yakni Reformasi Penerimaan Negara, yakni terus mengoptimalkan pendapatan negara agar memadai. Kemudian, Belanja Berkualitas yang Memfokuskan anggaran pada program-program prioritas berdampak langsung.

Terakhir, menjaga Defisit, yakni mengendalikan defisit anggaran pada level yang sehat untuk menjaga kepercayaan pasar.

"Kemudian defisit harus dijaga pada level yang baik, dalam hal ini seperti yang sudah disampaikan di DPR, range-nya saya laporkan kepada bapak presiden dan beliau mengatakan apabila bisa dibuat sehingga market confidence bagus, ekonomi kita tetap jalan, support terhadap ekonomi melalui APBN, counter cyclical bisa jalan," kata Sri Mulyani.

Laporan Kinerja Anggaran Tahun Berjalan

Selain membahas RAPBN 2026, Sri Mulyani juga melaporkan perkembangan APBN tahun 2024 dan 2025 kepada Presiden.

Untuk pelaksanaan APBN 2024, ia melaporkan bahwa pembahasan pertanggungjawaban dengan DPR sedang berjalan, seiring dengan hasil audit Wajar Tanpa Pengecualian (WTP) dari BPK.

Sementara itu, untuk outlook APBN 2025, ia menyampaikan proyeksi defisit terbaru.

"Kami menyampaikan bahwa tahun ini 2025 outlook dari APBN akan mencapai defisit 2,78 persen dari PDB. Itu karena dari sisi penerimaan maupun dari sisi belanja negara," katanya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI