- Purbaya curhat bahwa posisinya kini sangat berbeda.
- Purbaya mengaku masih dalam tahap penyesuaian.
- Dia menyampaikan permohonan maaf sebesar-besarnya dan meminta masyarakat memaklumi posisinya.
Suara.com - Menteri Keuangan (Menkeu) Purbaya Yudhi Sadewa baru saja menjalani hari-hari pertamanya sebagai bendahara negara, namun sudah merasakan perbedaan besar dari jabatan sebelumnya.
Dalam konferensi pers usai serah terima jabatan (Sertijab) di Kementerian Keuangan, Selasa (9/9/2025), Purbaya curhat bahwa posisinya kini sangat berbeda dengan saat ia menjabat sebagai Ketua Lembaga Penjamin Simpanan (LPS).
"Waktu di LPS sih enggak ada yang monitor, jadi saya tenang. Ternyata kalau di keuangan beda Bu (Sri Mulyani), salah ngomong dipelintir sana-sini," kata Purbaya sambil tersenyum, mengakui ia harus lebih berhati-hati dalam setiap ucapan.
Purbaya mengaku masih dalam tahap penyesuaian. Ia bahkan menyebut dirinya sebagai "menteri kagetan" karena penunjukan yang cepat oleh Presiden Prabowo Subianto. Purbaya mencontohkan insiden saat ia merespons isu "17+8 tuntutan rakyat" yang sempat menimbulkan polemik.
"Ini kan saya masih pejabat baru di sini, menterinya juga menteri kagetan, jadi kalau ngomong katanya kalau kata Bu Sri Mulyani gayanya Koboi," ujar Purbaya.
Atas insiden tersebut, ia menyampaikan permohonan maaf sebesar-besarnya dan meminta masyarakat memaklumi posisinya. Purbaya berjanji akan belajar dan beradaptasi secepat mungkin. Ia bahkan akan meminta petunjuk dari menteri sebelumnya, Sri Mulyani, agar kebijakan fiskal Indonesia semakin baik.
Purbaya juga meminta pengertian dari media dan publik untuk memberinya waktu bekerja dengan baik. Ia berjanji akan menerima kritik setelah beberapa bulan ke depan, saat ia sudah lebih matang dalam menjabat.
"Jadi ke depan teman-teman media, mohon beri saya waktu untuk bekerja dengan baik. Nanti kalau beberapa bulan baru kritik habis-habisan," pungkasnya.
Baca Juga: Jejak Karier Sri Mulyani Sebelum Jadi Menkeu: Pantas Dicintai Investor Global