Suara.com - "Mau investasi ah, tapi nunggu gaji naik."
"Pengen beli saham, tapi modalnya jutaan, kan?"
"Lihat teman-teman udah pada pamer portofolio hijau, aku kapan ya?"
Kalimat-kalimat ini mungkin sering terngiang di benak banyak anak muda.
Godaan untuk ikut "cuan" dari investasi sangat besar, namun seringkali terbentur oleh satu mitos paling klasik: investasi itu butuh modal gede.
Padahal, rahasia sukses investor muda yang sebenarnya jauh lebih sederhana dan bisa dimulai dari uang jajan atau sisa ongkos nongkrong di kafe.
Mari kita bongkar rahasia ini melalui sebuah kisah dan langkah-langkah konkret yang bisa Anda ikuti, bahkan setelah selesai membaca artikel ini.
Kisah Bima: Dari Barista Menjadi Investor Rutin
Kenalkan Bima, seorang fresh graduate yang bekerja paruh waktu sebagai barista.
Baca Juga: Peta Harta Karun Pemula: 5 Saham Blue Chip untuk Cuan Jangka Panjang di 2025
Dengan gaji yang pas-pasan untuk biaya hidup dan sesekali hiburan, kata "investasi" terdengar seperti kemewahan dari planet lain.
Setiap hari, ia melihat teman-temannya di media sosial membahas saham A yang terbang atau reksa dana B yang imbal hasilnya menggiurkan.
Suatu hari, Bima iseng menghitung pengeluarannya. Ia sadar, dalam seminggu ia bisa menghabiskan lebih dari Rp 100 ribu untuk kopi kekinian dan camilan.
Di situlah sebuah ide tercetus: "Bagaimana jika satu dari lima kopi yang aku beli setiap minggu, uangnya aku 'pindahkan' ke tempat lain?"
Dengan rasa penasaran, Bima mengunduh sebuah aplikasi investasi reksa dana yang terdaftar di OJK.
Ia melihat ada banyak produk reksa dana pasar uang dan pendapatan tetap yang bisa dibeli mulai dari Rp 100 ribu, bahkan ada yang Rp 10 ribu.