Dalih Pemerintah Harga Beras Terus Melambung Tinggi

Achmad Fauzi Suara.Com
Selasa, 29 Juli 2025 | 17:24 WIB
Dalih Pemerintah Harga Beras Terus Melambung Tinggi
Kepala Bapanas Arief Prasetyo Adi. [Suara.com/Achmad Fauzi].

Suara.com - Badan Pangan Nasional (Bapanas) berasalan kurangnya penyaluran Beras Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan (SPHP) menjadi biang kerok harga beras di pasaran belum turun.

Berdasarkan data Panel Harga Bapanas hari ini, harga beras semua jenis mengalami kenaikan, Beras Medium dibanderol Rp 13.224 per kg atau naik 0,36 persen, sedangkan Beras Premium naik 0,48 persen jadi Rp 14.520 per kg.

Kepala Bapanas, Arief Prasetyo Adi, menjelaskan saat ini penyaluran SPHP baru berlangsung, bahkan penyalurannya di bawah 5.000 ton.

Pengunjung membeli beras Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan (SPHP) di ritel modern, Lotte Grosir Pasar Rebo, Jakarta Timur, Jumat (8/9/2023). [Suara.com/Alfian Winanto]
Pengunjung membeli beras Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan (SPHP) di ritel modern, Lotte Grosir Pasar Rebo, Jakarta Timur, Jumat (8/9/2023). [Suara.com/Alfian Winanto]

"Baru keluar. Keluarnya nggak banyak Baru kemarin terakhir 3.000 ton," ujarnya saat ditemui di Kantor Kemenko Pangan, Jakarta, Selasa (29/7/2025).

Menurut Arief, memang pada bulan Juni-Juli harga beras akan terkerek naik, sebab produksi beras minim pada periode tersebut. Maka dari itu, dirinya akan mempercepat penyaluran beras SPHP ke pasaran, sehingga harga beras bisa turun.

Kemudian, pemerintah juga meredam harga beras saat ini dengan bantuan pangan berupa beras yang digelontorkan untuk 18 juta keluarga penerima manfaat yang masing-masing 20 kilogram.

"Pada bulan Juni-Juli itu produksinya itu turun bisa jadi dekat-dekat 2,5 juta ton, kalau di bulan Maret-April itu di atas 5 juta ton. Pada itu Pada saat produksi gabah itu turun maka harga akan naik, Pada saat produksi turun maka harga akan turun, Kalau harga gabah naik maka harga beras akan  naik,Itu jawabannya," jelasnya.

Arief menuturkan, pihaknya memang tengah mendorong Bulog untuk cepat menggelontorkan Beras SPHP. Akan tetapi, ia juga ingin ada pengawasan yang ketat agar tidak terulang kasus beras oplosan dari Beras SPHP.

"Di satu sisi kita mau keluarkan banyak, di sisi lain kita juga lihat kan kemarin di Riau. Mau nggak kira-kira ngeluarin kayak gitu Tapi pengawasannya nggak ketat, jadi harus ketat juga. Jadi kita minta Bulog memang kerja keras Bersama TNI," pungkasnya.

Baca Juga: Harga Beras Premium di Ritel Telah Turun Rp 1.000 per 5 Kg

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI