Kartu Nusuk Terintegrasi QRIS: Inovasi BI Mudahkan Ibadah dan Belanja di Tanah Suci

Kamis, 07 Agustus 2025 | 22:16 WIB
Kartu Nusuk Terintegrasi QRIS: Inovasi BI Mudahkan Ibadah dan Belanja di Tanah Suci
Ilustrasi transaksi QRIS. Saat ini QRIS disebut terintegrasi dengan Kartu Nusuk dan bisa digunakan di Arab Saudi. [Ist]

Suara.com - Bank Indonesia (BI) mengumumkan langkah strategis untuk memperluas kerja sama sistem pembayaran berbasis Quick Response Code Indonesian Standard (QRIS) ke Arab Saudi.

Inovasi ini secara spesifik ditujukan untuk memberikan kemudahan transaksi digital bagi jutaan jemaah haji dan umrah asal Indonesia saat berada di Tanah Suci.

Gubernur Bank Indonesia, Perry Warjiyo, mengonfirmasi bahwa rencana ini akan memungkinkan jemaah untuk berbelanja dan melakukan pembayaran dengan mudah hanya dengan memindai QRIS.

Integrasi Langsung dengan Kartu Nusuk

Untuk merealisasikan rencana tersebut, BI akan mengintegrasikan sistem QRIS dan instrumen uang elektronik Indonesia dengan kartu Nusuk, yakni kartu identitas dan layanan resmi yang wajib dimiliki oleh jemaah selama menunaikan ibadah.

"InsyaAllah QRIS kita juga akan kita gunakan untuk para jemaah umroh dengan kartu Nusuk,” tutur Perry dalam pembukaan Karya Kreatif Indonesia 2025, Kamis (7/8/2025).

Langkah ini akan menghilangkan kebutuhan jemaah untuk menukar mata uang dalam jumlah besar, sehingga memberikan efisiensi dan keamanan transaksi.

Kepercayaan diri BI untuk melakukan ekspansi internasional ini didasari oleh adopsi QRIS yang luar biasa di dalam negeri.

Digitalisasi pembayaran ini menunjukkan tren yang sangat positif, dengan penetrasi yang masif hingga ke sektor Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM).

Baca Juga: BI Catat Penggunaan QRIS Meroket Tembus Rp 579 Triliun

"QRIS sudah digunakan 57 juta pengguna, 39,3 juta adalah UMKM. Membuktikan bahwa UMKM bisa digital bisa menembus pasar. Tidak hanya lokal tapi ekspor," jelas Perry.

Sebagai bukti konkret, data Bank Indonesia mencatat bahwa hingga semester I-2025, nilai transaksi QRIS telah mencapai Rp 579 triliun dari total 6,05 miliar transaksi.

Inovasi Berlanjut

Besarnya volume transaksi ini turut didorong oleh pengembangan berkelanjutan, salah satunya adalah inovasi QRIS Tanpa Pindai (QRIS TAP) yang kini mulai merambah sektor transportasi.

Gubernur Bank Indonesia (BI) Perry Warjiyo yang umumkan kondisi ekonomi Indonesia
Gubernur Bank Indonesia (BI) Perry Warjiyo mengungkapkan penggunaan QRIS sudah bisaa dilakukan di Arab Saudi dan terintegrasi dengan Kartu Nusuk.

QRIS TAP merupakan metode pembayaran berbasis teknologi Near Field Communication (NFC) yang dirancang untuk memberi alternatif cara pembayaran bagi kebutuhan transaksi massal yang cepat, mudah, murah, aman, dan handal (CeMuMuAH) seperti di sektor transportasi.

Implementasi QRIS TAP juga menandai langkah integratif antara sistem pembayaran digital dan layanan transportasi publik untuk mendukung sektor pariwisata.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI