Suara.com - Harga emas PT Aneka Tambang Tbk (Antam) pada hari Jumat, 15 Agustus 2025 untuk ukuran satu dibanderol di harga Rp 1.909.000 per gram.
Harga emas Antam itu berbalik merosot Rp 24.000 dibandingkan hari Kamis, 14 Agustus 2025 sebelumnya.
Sementara itu, harga Buyback (beli kembali) emas Antam dibanderol di harga Rp 1.755.000 per gram.
Harga buyback itu juga anjlok Rp 24.000 dibandingkan dengan harga buyback hari Kamis kemarin.
![Seorang karyawan menunjukkan emas batangan Aneka Tambang (Antam) di Butik Emas Antam, Jalan TB Simatupang, Jakarta, Kamis (23/7/2020). [Suara.com/Angga Budhiyanto]](https://media.suara.com/pictures/653x366/2020/07/23/24113-emas-antam.jpg)
Seperti dilansir dari laman resmi Logam Mulia Antam, berikut adalah harga emas antam pada hari ini:
- Emas 0,5 Gram Rp 1.004.500
- Emas 1 Gram Rp 1.909.000
- Emas 2 gram Rp 3.758.000
- Emas 3 gram Rp 5.612.000
- Emas 5 gram Rp 9.320.000
- Emas 10 gram Rp 18.585.000
- Emas 25 gram Rp 46.337.000
- Emas 50 gram Rp 92.595.000
- Emas 100 gram Rp 185.112.000
- Emas 250 gram Rp 462.515.000
- Emas 500 gram Rp 924.820.000
- Emas 1.000 gram Rp 1.849.600.000
Harga Emas Dunia Terjungkal
Harga emas dunia merosot ke level terendah mingguan baru di kisaran USD 3.330 per troy ons pada perdagangan Kamis (14/8/2025) waktu Amerika Serikat.
Tekanan jual terjadi seiring menguatnya permintaan terhadap Dolar AS (USD) setelah rilis data inflasi produsen Amerika yang jauh di atas ekspektasi.
Pasar keuangan sebelumnya sempat tenang usai data inflasi konsumen (CPI) Juli menunjukkan hasil stabil. Namun, kejutan datang dari inflasi grosir atau Producer Price Index (PPI) yang melonjak 3,3 persen secara tahunan, sementara PPI inti tercatat 3,7 persen. Angka tersebut jauh di atas 2,6 persen pada Juni maupun perkiraan 2,9 persen.
Baca Juga: Analisa Harga Emas 14 Agustus 2025: Naik Tajam, Saatnya Beli atau Jual?
Kenaikan tajam PPI memicu kekhawatiran bahwa penurunan suku bunga The Federal Reserve (The Fed) pada September mungkin tertunda, meski probabilitas pemangkasan sebesar 25 basis poin masih berada di level 90,4 persen menurut FedWatch Tool, turun tipis dari 94,3 persen sebelum data dirilis.
Efek domino langsung terasa di Wall Street, di mana tiga indeks saham utama kompak tertekan ke zona merah. Sementara itu, permintaan terhadap USD kembali meningkat, membuat harga emas (XAU/USD) terkoreksi moderat meski sentimen pasar cenderung melemah.
Secara teknikal, Harga emas dunia bergerak dalam kisaran sempit di bawah Simple Moving Average (SMA) 20 harian di area USD 3.357 yang menjadi resistensi dinamis. SMA 100 harian masih mengarah naik di sekitar USD 3.301,80, namun mulai kehilangan momentum. Indikator Relative Strength Index (RSI) terlihat melemah, sejalan dengan tren koreksi harga.
Pada grafik 4 jam, harga emas berada di bawah semua MA utama. SMA 20 bergerak turun di antara SMA 100 dan 200 yang cenderung datar. Indikator teknikal masih berada di area negatif, mencerminkan pemulihan yang belum cukup kuat untuk membalikkan tren penurunan.
Pasar kini menantikan rilis data Penjualan Ritel AS bulan Juli serta estimasi awal Indeks Sentimen Konsumen Michigan Agustus pada Jumat (15/8/2025), yang berpotensi memicu pergerakan signifikan harga emas selanjutnya.