Suara.com - Daftar pemilik saham PT WIR Asia Tbk. (WIRG) diprediksi bakal untung besar setelah emiten ini diborong pihak asing. Harga sahamnya melejit 26,98 persen ke angka Rp160 pada penutupan perdagangan Kamis (14/8/2025) kemarin.
Transaksi saham tembus 3 miliar lebih dengan nilai transaksi Rp535 miliar. Sejumlah perusahaan asing memborong WIRG dengan net buy senilai Rp63,9 miliar.
Data dari Idnfinancials mencatat per 14 Agustus 2025, investor asing membeli 777 juta lebih saham WIRG, menjual sekitar 338 juta saham sehingga tersisa 438 juta net saham.
Saham WIRG memang memanas sepekan terakhir. Nilainya melonjak 36 persen dalam sepekan terakhir atau 81 persen dalam satu bulan ke belakang dari Rp88 mennjadi Rp160. Sementara pada penutupan pasar Jumat (15/8/2025) kemarin nilainya melonjak ke Rp 181.
Daftar Pemilik Saham WIRG
Saham WIRG diketahui mulai melantai di bursa sejak 4 April 2022. Dari 11,9 miliar saham, 1,2 miliar (10,8 persen) di antaranya dimiliki oleh korporasi. Sementara 10,6 miliar (89,2 persen) yang lain dikantongi publik.
Dari sisi perusahaan, shareholder saham dimiliki oleh ketiga pendirinya yakni Daniel Surya Wirjatmo, Michel Budi Wirjatmo, dan Philip Cahyono. Daniel kini menjabat sebagai Presiden Komisaris. Sementara Michel dan Philip menjabat komisaris.
WIRG bergerak di bidang teknologi, lini yang cukup menjanjikan bagi industri global. Mereka memayungi empat lini bisnis utama yakni AR&Co ( Solution For Brands), DAV (Solution For IOT Kiosk), Mind Stores (Virtual Store Network), dan DM ID (Brand & Metaverse Consulting).
AR&Co menyediakan layanan dalam teknologi digital reality dengan fokus pada aplikasi atau perangkat lunak, mengimplementasikan Augmented Reality (AR), Virtual Reality (VR) dan Artificial Intelligence (AI) dengan tujuan membantu klien untuk memberikan pengalaman interaktif bagi konsumen dan meningkatkan penjualan melalui berbagai proyek yang sudah dilakukan di lebih dari 20 negara.
Baca Juga: Daftar Saham IHSG yang Resmi Masuk MSCI, Ada yang Auto Naik 20 Persen
Pada 2022, AR&Co mendirikan Mata Republik yang merupakan kelompok usaha yang berfokus pada pengembangan teknologi web3.
Kelompok usaha ini terdiri dari beberapa perusahaan di antaranya Nusameta dan Minar, yang memiliki spesialisasi dalam bidang metaverse, blockchain, NFT, dan P2E (play-to-earn). Mata Republik didirikan sebagai respon atas meningkatnya minat terhadap teknologi web3 di Indonesia.
DAV merupakan penyedia platform IoT (Internet of Things) yang memanfaatkan gabungan dari teknologi Augmented Reality, Artificial Intelligence dan Internet of Things.
DAV berfokus dalam menyediakan layanan periklanan kreatif menggunakan teknologi Augmented Reality dalam berinteraksi dengan konsumen melalui “DAV Devices” yang tersebar dalam toko-toko klien.
MindStores menyediakan platform Toko Virtual (VR enabler) yang memungkinkan para mitra (yaitu Alfamart, Mili, lainnya) untuk menjalankan toko ritel mereka & menjual produk mereka sendiri, barang digital, voucher digital, dan lainnya.
Sementara itu, DMID menyediakan jasa konsultansi brand yang mengkombinasikan keahlian pengembangan strategi, identitas visual, pedoman komunikasi dan aktivasi lainnya, untuk membangun diferensiasi pasar guna tercapainya tujuan bisnis.