Suara.com - Delegasi Gerakan Ekonomi Kreatif Nasional (Gekrafs), yang dipimpin langsung oleh Kawendra Lukistian, sebagai ketua umum gerakan ini, melakukan pertemuan strategis dengan pemerintah Amerika Serikat, beberapa waktu lalu.
Acara ini diselenggarakan di Kota Chandler Arizona, dalam bentuk kolaborasi antara Gekrafs dan KBF International yang membuat platform diskusi antara pelaku ekonomi Kreatif antara Amerika dan Indonesia, serta para pengambil kebijakan untuk bertemu dan mendiskusikan kebijakan strategis kedua negara ini.
Rombongan Gekrafs Indonesia dihadiri oleh tokoh penting antar parlemen dua negara, yang mana Indonesia hadir diwakili oleh: Wakil Ketua MPR RI, Akbar Supratman, Anggota Komisi VI DPR RI sekaligus Ketua Gekrafs Indonesia: Kawendra Lukistia, Anggota Komisi XII DPR RI: Rocky Candra, serta beberapa Pengurus Pusat Gekrafs seperti: Billy Mambrasar, yang juga Adalah Tenaga Ahli Investasi Area Perdagangan Bebas Batam, dan Osco Berlin, dan ketua Gekrafs Amerika Serikat: Ananda Hutapea. Turut mendampingi, Perwakilan Pemerintah Indonesia di Amerika Serikat: Purnomo Chandra, dan Atase Perdangangan Republik Indonesia untuk Amerika Serikat: Ranitya Kusuma Dewi.
Hadir dari Pemerintah Amerika Serikat: Tony Rivero, Anggota DPR perwakilan Wilayah Arizona, serta beberapa Senator Amerika Serikat, Walikota Chandler Arizona: Kevin Hartke, Office of the United States Representative, dan beberapa anggota Senator Lainnya, dan perwakilan kelompok bisnis ekonomi kreatif Amerika Serikat, serta lebih dari 500 Diaspora Indonesia yang hadir sebagai pelaku Usaha di bidang Ekonomi Kreatif, atau hadir hanya sebagai partisipan acara saja.
“Saya telah langsung menyampaikan aspirasi Masyarakat Indonesia ini kepada Parlemen atau DPR Amerika Serikat tadi, dan mendapat respons yang sangat positif, termasuk melakukan lobi dan diskusi tindak lanjut yang akan dilakukan oleh Gekrafs cabang Amerika Serikat yang baru saja kami lantik”, ucap Kawendra.
Sebelumnya Presiden Prabowo Subianto berhasil melakukan diplomasi ke Amerika Serikat dalam menurunkan tarif dari 32% menjadi 19% pada Bulan Juli lalu. Untuk memperkuat gaung dari lobi Presiden Prabowo, Gekrafs mengambil Langkah inisiatif ini, dan hasilnya adalah Pemerintah Amerika Serikat siap melanjutkan diskusi teknis lebih detail lagi terkait penguatan Kerjasama Indonesia Amerika di bidang ekonomi kreatif, termasuk menindak lanjuti aspirasi untuk menurunkan tarif terhadap ekspor produk ekonomi kreatif.
Dalam diskusi tersebut, Kawendra Lukistian menekankan pentingnya memperkuat kolaborasi ekonomi yang saling menguntungkan, terutama bagi UMKM Indonesia yang memiliki potensi besar menembus pasar Amerika Serikat.
Sebagai informasi, hingga periode Juni 2025, tercatat di data Badan Perdagangan Amerika Serikat (US Trade Office Representative), bahwa defisit Perdagangan di USA akibat Impor dari Indonesia adalah sebesar 3.13 Milyar Dolar, dan eksport Amerika Serikat ke Indonesia adalah sebesar 1.07 Milyar Dolar. Angka ini termasuk didominasi oleh subsector Ekonomi kreatif seperti Fashion, Footwear dan sektor rajutan lainnya.
“Kami menghormati Langkah inisiatif dari Gekrafs yang melakukan lobi dan negosiasi People to People seperti ini, dan berharap agar kami dari perwakilan Pemerintah Indonesia, di amerika serikat, termasuk kami, atase perdagangan, dapat melakukan tindak lanjut hingga hal ini dapat terwujud”, Ujar Ranitya Kusumadewi, Atase Perdagangan Indonesia untuk Amerika Serikat. ***
Baca Juga: Para Pengusaha Berkumpul Rumuskan Strategi Dongkrak Ekonomi Desa, Andalkan UMKM/