Meroket 27 Persen, IIF Catatkan Laba Bersih Rp 255,1 Miliar di Semester I-2025

Achmad Fauzi Suara.Com
Rabu, 27 Agustus 2025 | 18:36 WIB
Meroket 27 Persen, IIF Catatkan Laba Bersih Rp 255,1 Miliar di Semester I-2025
Ilustrasi IIF

Suara.com - PT Indonesia Infrastructure Finance (IIF), lembaga pembiayaan infrastruktur berkelanjutan mencatatkan pertumbuhan laba bersih sebesar 27 persen, didorong oleh kenaikan pendapatan bunga bersih 32,3 persen menjadi Rp 255,1 miliar.

IIF juga menekan biaya bunga hingga turun 8,3 persen menjadi Rp371,1 miliar. Capaian ini sekaligus memperkuat marjin laba bersih IIF menjadi 13 persen.

Presiden Direktur IIF menyampaikan, Rizki Pribadi Hasan, mengatakan infrastruktur merupakan komponen penting bagi suatu negara dalam membangun kesejahteraan dan pertumbuhan ekonominya.

"Jadi, peluang untuk pembangunan infrastruktur itu selalu terbuka," ujarnya di Jakarta, Rabu (27/8/2025).

PT Indonesia Infrastructure Finance (IIF) menjadi pilar penting dalam menjembatani kebutuhan pembiayaan proyek-proyek infrastruktur strategis di Indonesia.
PT Indonesia Infrastructure Finance (IIF) menjadi pilar penting dalam menjembatani kebutuhan pembiayaan proyek-proyek infrastruktur strategis di Indonesia.

Rizki melanjutkan, peranan IIF bukan menjadi kompetitor di industri keuangan di Indonesia, namun justru menjadi mitra. IIF menjadi satu-satunya Lembaga Keuangan Non-Bank (LKNB) yang fokus pada infrastruktur.

"Meskipun pembiayaan infrastruktur bisa dilakukan oleh perbankan, namun secara LKNB kita menjadi satu-satunya. Kedua, sejak berdiri 15 tahun yang lalu, kami sudah mengimplementasikan prinsip-prinsip sosial dan lingkungan dalam proyek infrastruktur," imbuhnya.

Fokus IIF mencakup berbagai sektor penting, seperti ketenagalistrikan, telekomunikasi, jalan tol, air dan limbah, infrastruktur gas, bandara, pelabuhan, infrastruktur sosial, infrastruktur pariwisata, kereta api dan transportasi publik.

Salah satu terobosan besar IIF adalah keberhasilannya menerbitkan obligasi jangka panjang senilai Rp1 triliun dengan tenor 10 tahun, menjadi satu-satunya obligasi yang diterbitkan oleh lembaga non-bank di tahun 2024. Obligasi tersebut bahkan mengalami oversubscription hingga 2,2 kali, mencerminkan kepercayaan tinggi investor.

Baca Juga: Kementerian PU Lepas Proyek Baru di IKN, Diserahkan ke OIKN

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI

Ingin dapat update berita terbaru langsung di browser Anda?