Alasan Stok BBM Kosong di SPBU BP-AKR dan Shell, Imbas Pembatasan Impor?

M Nurhadi Suara.Com
Kamis, 28 Agustus 2025 | 11:26 WIB
Alasan Stok BBM Kosong di SPBU BP-AKR dan Shell, Imbas Pembatasan Impor?
SPBU BP - AKR (bp.com)
Kesimpulan
  • BBM swasta langka, utamanya Shell dan BP.
  • Shell dan BP-AKR minta maaf, janji pulihkan stok.
  • Koordinasi intensif dengan pemerintah untuk distribusi.

Suara.com - Kelangkaan bahan bakar minyak (BBM) mulai terasa di sejumlah SPBU, khususnya yang dikelola oleh perusahaan swasta seperti Shell dan BP-AKR.

Terpantau sejak 26 Agustus lalu, laporan dari berbagai lokasi menunjukkan beberapa jenis BBM di SPBU tersebut tidak tersedia.

Jenis-jenis BBM yang mengalami kekosongan ini mencakup Shell Super, Shell V-Power, dan Shell V-Power Nitro+, sementara di SPBU BP-AKR, produk BP 92 dan BP Ultimate juga dikabarkan kosong.

Menanggapi keluhan dari para pelanggan, manajemen dari kedua perusahaan tersebut akhirnya angkat bicara.

Shell Indonesia melalui President Director & Managing Director Mobility Shell Indonesia, Ingrid Siburian, mengakui adanya permasalahan stok tersebut.

Dalam pernyataan resminya, ia menyampaikan permohonan maaf atas ketidaknyamanan yang terjadi. Meskipun beberapa produk premium mereka kosong, Ingrid memastikan bahwa SPBU Shell akan tetap beroperasi normal dan melayani pelanggan dengan produk yang masih tersedia, seperti Shell V-Power Diesel.

Layanan lain seperti Shell Select, Shell Recharge, serta bengkel dan penjualan pelumas juga dipastikan tetap berjalan.

Di sisi lain, Presiden Direktur BP-AKR, Vanda Laura, juga membenarkan laporan mengenai kekosongan stok di jaringan SPBU mereka.

Vanda menyebutkan bahwa ada "keterbatasan stok" untuk produk BP Ultimate dan BP 92, yang menyebabkan beberapa SPBU tidak dapat menyediakan produk secara lengkap.

Baca Juga: 5 Mobil Sedan Bekas untuk Wanita: Murah, Irit BBM, dan Minim Biaya Perawatan

Terkait kelangkaan BBM ini,Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Bahlil Lahadalia, menegaskan pemerintah sudah menambah kuota impor mereka.

"Saya ingin mengatakan bahwa semua perusahaan-perusahaan swasta itu telah mendapatkan kuota impor yang jumlahnya sama dengan 2024 ditambah dengan 10 persen," kata Bahlil di kompleks Istana Kepresidenan Jakarta, Rabu (27/8/2025) lalu.

Sedangkan Wakil Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Yuliot Tanjung menjelaskan bahwa kelangkaan BBM bukan karena pembatasan izin impor. Menurut dia, hal ini terjadi karena tingginya permintaan konsumen.

Upaya Pemulihan Stok dan Koordinasi dengan Pemerintah

Baik Shell maupun BP-AKR menegaskan bahwa mereka tidak tinggal diam. Keduanya tengah berupaya keras untuk memastikan kelancaran distribusi produk agar stok BBM dapat kembali tersedia secepatnya.

Shell, misalnya, menyatakan bahwa mereka terus berkoordinasi secara intensif dengan Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) untuk menyelesaikan permasalahan ini.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI

Ingin dapat update berita terbaru langsung di browser Anda?