Suara.com - Sebuah video viral memperlihatkan dugaan Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) massal di PT Gudang Garam Tbk (GGRM) di media sosial sejak Sabtu (6/9/2025).
Postingan tersebut menunjukkan para pekerja yang mengenakan seragam khas berwarna merah-biru dongker dengan logo perusahaan.
Saat dikumpulkan, ternyata para karyawan tersebut mendapatkan pengumuman PHK dari perusahaan. Sontak karyawan yang terkena pemangkasan langsung menangis dan bersalaman.
Dalam hal ini, pihak Gudang Garam belum memberikan pernyataan resminya mengenai video phk massal karyawan.
Namun, diketahui, pemilik Gudang Garam Susilo Wonowidjojo ternyata pernah masuk dalam 50 orang terkaya di Indonesia di 2024
Susilo pun berada di peringkat 23 di 2024 dengan memiliki kekayaan 2,9 miliar dolar atau sekitar Rp47 triliun. Dia dan keluarganya memperoleh kekayaan dari perusahaan rokok kretek publik, Gudang Garam.
Dilansir Forbes, Gudang Garam didirikan oleh Ayahnya Susilo yakni , Surya yang memulai karirnya di bisnis tembakau milik pamannya. Lalu mendirikan Gudang Garam pada tahun 1958.
Hingga, kakaknya, Rachman Halim, mengambil alih seperempat abad kemudian, dan menjalankannya sampai kematiannya pada tahun 2008.
Lalu, Susilo menjabat sebagai presiden direktur sejak 2009, saudara perempuannya Juni Setiawati adalah komisaris utama.
Baca Juga: Profil Susilo Wonowidjojo, Bos Gudang Garam Hadapi Isu PHK Massal
Tidak hanya itu, Son Indra Gunawan Wonowidjojo diangkat menjadi wakil direktur utama pada tahun 2022.
![PT Gudang Garam. [Dok. Antara]](https://media.suara.com/pictures/653x366/2025/09/07/14867-pt-gudang-garam.jpg)
Diketahui, Susilo memiliki 1.709.685 lembar saham yang setara dengan 0,09 persen dari total kepemilikan saham PT GudangGaram Tbk (GGRM).
Meskipun proporsi sahamnya relatif kecil, peran dia sangat penting dalam struktur kepemilikan karena dia adalah Presiden Direktur PT Gudang Garam Tbk.
Namun, nilai kekayaan Susilo Wonowidjojo mengalami penurunan dari tahun ke tahun sejalan dengan performa kinerja keuangan Gudang Garam.
Sementara itu, Gudang Garam memulai pengoperasian Bandara Internasional Dhoho pada April 2024, dan memulai pembangunan jalan tol yang menghubungkan bandara tersebut dengan Kediri, sebuah kota di Jawa, pada Oktober 2024.