Harbolnas 2025: Pemerintah Targetkan Transaksi Produk Lokal hingga Rp19 Triliun

Senin, 08 September 2025 | 15:17 WIB
Harbolnas 2025: Pemerintah Targetkan Transaksi Produk Lokal hingga Rp19 Triliun
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto, menegaskan bahwa Harbolnas merupakan momentum krusial untuk mendorong pertumbuhan UMKM yang menjadi tulang punggung perekonomian nasional. (Shutterstock)
Baca 10 detik
  • Pemerintah menargetkan sekitar 50 persen transaksi Harbolnas 2025 adalah produk lokal.
  • Menko Airlangga mengatakan Harbolnas merupakan momentum krusial untuk mendorong pertumbuhan UMKM.
  • Airlangga juga menyoroti peran strategis ekonomi digital dalam pertumbuhan nasional.

Suara.com - Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian dan Kementerian Perdagangan, bersama Asosiasi E-Commerce Indonesia (idEA), secara resmi membuka rangkaian Hari Belanja Online Nasional (Harbolnas) 2025. Mengusung tagline "Nyatakan Cinta Nusantara", Harbolnas tahun ini secara khusus menargetkan peningkatan transaksi produk-produk lokal.

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto, menegaskan bahwa Harbolnas merupakan momentum krusial untuk mendorong pertumbuhan UMKM yang menjadi tulang punggung perekonomian nasional.

"Kegiatan ini menjadi penting, terutama dalam momentum untuk mendorong UMKM, karena UMKM ini adalah salah satu kelas menengah di Indonesia. Jadi ini perlu kita pertebal kegiatan-kegiatan yang mendorong kelas menengah," tutur Airlangga dalam acara Kick Off Road to Harbolnas 2025 di Jakarta, Senin (8/9/2025).

Harbolnas, yang kini memasuki tahun ke-14, punya rekam jejak yang mengesankan. Pada 2024, total transaksi mencapai Rp31,2 triliun, naik 21,4% dari tahun sebelumnya. Kontribusi produk lokal bahkan menembus angka Rp16,1 triliun, atau sekitar 52% dari total transaksi.

Tahun ini, targetnya lebih ambisius. Pemerintah menargetkan nilai transaksi Harbolnas 2025 mencapai Rp33 triliun hingga Rp35 triliun, naik 5-10% dari tahun lalu. Kontribusi produk lokal juga diharapkan meningkat menjadi 50-55% dari total target.

Airlangga juga menyoroti peran strategis ekonomi digital dalam pertumbuhan nasional. Proyeksi menunjukkan bahwa Gross Merchandise Value (GMV) ekonomi digital Indonesia akan mencapai USD360 miliar pada 2030. Angka ini bisa berlipat ganda jika Perjanjian Kerangka Kerja Ekonomi Digital ASEAN (DEFA) selesai disahkan.

"Dalam ASEAN-DEFA diharapkan masalah tarif tidak mengganggu perekonomian digital di ASEAN. Karena ini penting untuk memperkuat intra-ASEAN trade," jelas Airlangga.

×
Zoomed

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI