7 Pekerja Masih Terjebak di Tambang Bawah Tanah Freeport, ESDM Sebut Butuh Waktu 30 Jam

Achmad Fauzi Suara.Com
Rabu, 10 September 2025 | 17:04 WIB
7 Pekerja Masih Terjebak di  Tambang Bawah Tanah Freeport, ESDM Sebut Butuh Waktu 30 Jam
Ilustrasi: Pekerja menyusuri tunnel tambang bawah tanah DOZ PT Freeport Indonesia. (Antara/Puspa Perwitasari)
Baca 10 detik
  • Wamen ESDM Bidik Evakuasi Pekerja Longsor Tambang Bawah Tanah Freeport Selama 30 Jam
  • 7 Pekerja Masih Terjebak di Tambang Bawah Tanah Freeport
  • Operasional Tambang Bawah Tanah Freeport Dihentikan Sementara

Suara.com - Wakil Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Yuliot Tanjung telah menurunkan tim untuk evakuasi pekerja yang masih terjebak dalam insiden longsor tambang bawah tanah di Area Grasberg Block Cave (GBC) PT Freeport Indonesia, Tembagapuru, Mimika, Papua Tengah pada Senin (8/9/2025).

Dalam insiden itu, tujuh pekerja masih terjebak di dalam tambang bawah tanah tersebut.

Yuliot membidik waktu selama 30 jam untuk mengeluarkan ketujuh pekerja tersebut dengan tim gabungan antara ESDM dengan PT Freeport Indonesia.

"Kan ada 7 karyawan yang terjebak yang akibat longsoran tadi. Jadi dari tim lapangan, kemarin itu kan 30 jam paling lambat sudah bisa teratasi," ujarnya di Kempinski Ballroom, Jakarta, Rabu (10/9/2025).

Wakil Menteri ESDM Yuliot Tanjung mengatakan pemerintah akan meningkatkan impor energi dari Amerika Serikat mulai dari LPG, minyak mentah atau crude oil, hingga LNG. (Suara.com/M. Yasir)
Wakil Menteri ESDM Yuliot Tanjung mengatakan pemerintah akan meningkatkan impor energi dari Amerika Serikat mulai dari LPG, minyak mentah atau crude oil, hingga LNG. (Suara.com/M. Yasir)

Menurut Yuliot, sulitnya evakuasi para pekerja itu, karena banyak lumpur akibat longsor tambang tesebut.

"Jadi kan lumpur itu menutup mulut tambang. Jadi kemarin saya juga sudah koordinasi dengan freeport dan juga sudah sampaikan ke Dirjen Menerba untuk segera turunkan tim," ucapnya.

Dihubungi terpisah, VP Corporate Communications PT Freeport Indonesia, Katri Krisnati, menyebut manajemen telah menghentikan sementara seluruh operasi tambang bawah tanah.

Saat ini fokus PT Freeport Indonesia akan memusatkan semua sumber daya untuk evakuasi tujuh pekerja kontraktor yang hingga kini belum dapat dihubungi akibat insiden aliran material basah di Tambang Bawah Tanah Grasberg Block Cave pada 8 September 2025.

"Tim Tanggap Darurat PT Freeport Indonesia bekerja terus-menerus tanpa henti untuk membuka akses di area yang terdampak walaupun terkendala pergerakan material. Kami terus berkomunikasi dengan keluarga dan mendoakan keselamatan mereka," imbuhnya.

Baca Juga: Akhirnya Pertamina Pasok Minyak Mentah ke SPBU Swasta, Stok BBM Kembali Tersedia?

Berdasarkan informasi yang dihimpun di Timika, Selasa, peristiwa longsor terjadi di dalam area tambang bawah tanah Grasberg Block Cave (GBC) pada Senin (8/9) malam sekitar pukul 23.21 WIT.

Lokasi itu persis berada di bawah sekitar area tambang terbuka Grasberg yang sudah tidak lagi beroperasi sejak beberapa tahun lalu. Material basah (wetmuck) diduga berasal dari area panel GBC.

Di dalam area tambang bawah tanah PTFI di kawasan Distrik Tembagapura, Kabupaten Mimika, Papua Tengah, selalu terdapat fasilitas tempat berlindung (chamber) bagi para pekerja jika terjadi situasi yang membahayakan.

Chamber merupakan fasilitas darurat di tambang bawah tanah yang dilengkapi suplai udara bersih, logistik, dan sarana komunikasi untuk menjamin keselamatan pekerja saat terjadi situasi darurat, seperti kebakaran, runtuhan, atau paparan gas beracun.

×
Zoomed

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI