- Dua pendiri es krim Ben & Jerry's kembali mengkritik Unilever.
- Meminta merek Ben & Jerry's beroperasi mandiri di luar Magnum, perusahaan es krim yang didirikan oleh Unilever.
- Bersitegang dalam 4 tahun terakhir akibat perbedaan dalam banyak isu, termasuk soal perjuangan Palestina melawan kekejaman Israel.
Suara.com - Pendiri es krim Ben & Jerry's mengecam Unilever yang dituding telah mengekang kebebasan merek es krim asal Amerika Serikat tersebut, terutama dalam isu-isu keadilan sosial, hak asasi manusia dan penegakkan martabat manusia.
Ben Cohen dan Jerry Greenfield, dalam surat terbuka mereka yang diterbitkan pekan ini, mengatakan merek es krim yang mereka dirikan 50 tahun lalu, Ben & Jerry's harus dibiarkan beroperasi mandiri dan tidak bergabung dalam Magnum Ice Cream Company, perusahaan baru yang didirikan oleh Unilever khusus produk es krim.
Cohen dan Greenfield mengaku ketika menjual Ben & Jerry's ke Unilever pada tahun 2000, mereka dijanjijkan kebebasan untuk terus memperjuangkan isu-isu keadilan sosial. Tetapi dalam dua setengah dekade terakhir mereka merasa Unilever sudah mengekang mereka, terutama dalam isu Palestina, perubahan iklim dan aborsi.
"Selama beberapa tahun terakhir, suara Ben & Jerry's telah dibungkam oleh Unilever, terutama ketika merek ini berusara tentang keadilan sosial dan perang yang tidak adil," terang Cohen dan Greenfield, yang kini sudah tak memiliki ikatan apa-apa dengan Ben & Jerry's.
"Ini bukan Ben & Jerry's yang kami dirikan atau yang kami impikan ketika kami sepakat untuk bergabung dengan Unilever 25 tahun silam," lanjut mereka disitat dari The Guardian.
Menanggapi surat itu Unilever mengatakan Ben & Jerry's adalah bagian dari Magnum Ice Cream Company dan merek ini tak akan dijual.
"Kami masih berkomitmen pada tiga misi Ben & Jerry's yakni produk, ekonomi dan sosial," kata juru bicara Unilever.
Tahun lalu Unilever mengumumkan akan membentuk perusahaan baru, yakni Magnum yang di dalamnya Ben & Jerry's juga bergabung. Selain dua merek itu, di dalam entitas bisnis baru itu juga akan bergabung Wall's dan Cornetto.
CNN mengatakan Magnum Ice Cream Company akan menjadi konglomerasi es krim terbesar di dunia. Rencananya perusahaan baru ini akan melantai di bursa pada November tahun ini.
Baca Juga: Harga Saham Unilever Cetak Rekor Terburuk Dampak Aksi Boikot Produk Israel
Selama empat tahun terakhir, Ben & Jerry's dan Unilever terus bersitegang. Pada Maret lalu Ben & Jerry's menuding Unilever secara sepihak telah memecat CEO perusahaan, yang dikenal sebagai pendukung perjuangan Palestina serta menentang kebijakan Presiden AS Donald Trump.
Unilever juga dituding, pada saat yang sama, juga digugat secara hukum karena memangkas sumbangan untuk yayasan Ben & Jerry's senilai jutaan dolar AS.
Unilver mengatakan pemangkasan itu karena yayasan tersebut menolak diaudit, tetapi sejumlah pihak mengatakan sumbangan dipangkas karena digunakan untuk membantu warga Gaza, Palestina.
Pada 2021 Ben & Jerry's mengumumkan berhenti menjual es krim di wilayah Palestina yang diduduki oleh Israel, karena menilai melanggar nilai-nilai keadilan sosial yang dijunjung tinggi. Keputusan itu diprotes keras oleh Israel, tapi Ben & Jerry's kemudian menjual bisnis mereka di Israel kepada pihak lain.