Faktor Musiman, Minat Pembelian Apartemen di Jakarta Masih Stabil

Selasa, 30 September 2025 | 10:24 WIB
Faktor Musiman, Minat Pembelian Apartemen di Jakarta Masih Stabil
Ilustrasi Apartemen. (Freepik.com/fanjianhua)
Baca 10 detik
  • Pasar apartemen Jakarta stabil di kuartal II 2025 dengan kenaikan harga kurang dari 1%.

  • Permintaan didominasi unit siap huni, ditopang insentif PPN dan persepsi risiko rendah.

  • Jakarta Selatan dan Barat tetap jadi pusat pertumbuhan, sementara proyek TOD mulai dorong Jakarta Timur.

Suara.com - Pasar apartemen Jakarta tetap stabil pada kuartal II 2025, dengan perubahan harga dan tingkat serapan yang relatif minimal meskipun dipengaruhi faktor musiman.

Berdasarkan temuan tim Riset Colliers, memperlihat apartemen masih menunjukkan ketahanan, didukung oleh permintaan yang konsisten terhadap unit siap huni serta insentif yang terus ditawarkan pengembang.

Head of Research Colliers Indonesia Ferry Salanto mengatakan, pada kuartal II tahun 2025, harga penawaran rata-rata tercatat sebesar di Rp 35,9 juta per meter persegi, mencerminkan kenaikan tahunan kurang dari 1 persen.

"Kenaikan harga yang lebih signifikan terlihat di kawasan CBD dan area di luar Jakarta Selatan. Pergerakan ini didorong oleh meningkatnya permintaan serta hadirnya pasok baru," katanya dalam siaran pers yang diterima di Jakarta, Selasa (30/9/2025).

Sementara itu, di daerah pinggiran, penyerahan unit yang akan datang mendorong aktivitas penjualan, sehingga menghasilkan penyesuaian harga yang lebih kuat.

Adapun, 70 persen serapan unit pada kuartal II tahun 2025 berasal dari pembeli yang mencari unit siap huni.

Ilustrasi - Sudirman Central Business District atau SCBD, kawasan niaga terpadu yang menjadi pusat bisnis di DKI Jakarta. SCBD kerap menjadi destinasi perjalanan bisnis. [ChatGPT/Suara.com]
Ilustrasi Sudirman Central Business District atau SCBD, kawasan niaga terpadu yang menjadi pusat bisnis di DKI Jakarta. [ChatGPT/Suara.com]

"Tren ini menunjukkan preferensi terhadap inventaris yang telah selesai, didorong oleh persepsi risiko yang lebih rendah serta keberlanjutan manfaat insentif PPN 100 persen," katanya.

Meski demikian, secara keseluruhan tingkat serapan tidak banyak berubah dibandingkan kuartal sebelumnya.

Dari sisi pasok, pertumbuhan diperkirakan mencapai 1,1 persen sepanjang 2025–2027, terutama ditopang oleh proyek-proyek baru di Jakarta Selatan.

Baca Juga: Lowongan Kerja KAI Properti untuk 11 Posisi: Tersedia untuk Semua Jurusan

Kawasan ini diprediksi akan terus memimpin serah terima apartemen di masa mendatang.

Jakarta Barat juga tetap menjadi kontributor utama, menempati posisi kedua dalam stok kumulatif apartemen.

Posisinya diperkuat oleh ketersediaan lahan pengembangan yang luas dan harga tanah yang relatif terjangkau.

Sebaliknya, Jakarta Timur yang saat ini masih didominasi perumahan tapak dan kawasan industri menunjukkan pergerakan minimal dalam pengembangan apartemen hingga tahun 2027.

Namun, proyek-proyek baru diperkirakan akan terkonsentrasi di sekitar simpul Transit-Oriented Development (TOD), yang secara bertahap akan meningkatkan daya saing kawasan tersebut.

Para pengembang disarankan untuk memprioritaskan penyelesaian proyek tepat waktu, terutama untuk pembangunan yang dijadwalkan serah terima antara 2025 hingga 2027.

Pengelolaan jadwal serah terima yang baik akan sangat penting guna menghindari tumpang tindih pengiriman unit dan memitigasi risiko kejenuhan pasar.

Dari sisi pembeli—baik untuk investasi maupun kebutuhan harian—disarankan untuk memantau pasar secara cermat agar memanfaatkan peluang yang muncul, terutama dalam memperoleh unit dengan harga peluncuran yang lebih menarik.

×
Zoomed

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI