-
Rupiah menguat tipis ke Rp16.673 per dolar AS pada 30 September 2025.
-
Sebagian besar mata uang Asia melemah, kecuali peso Filipina yang menguat.
-
Pelemahan dolar AS dipicu potensi shutdown akibat konflik anggaran di AS.
Suara.com - Nilai tukar rupiah di pasar spot dibuka menguat tipis di awal perdagangan hari ini 09.20 Selasa (30/9/2025).
Mata uang Indonesia menunjukkan penguatan terhadap dolar Amerika Serikat.
Adapun, mata uang Garuda dibuka di level Rp 16.673 per dolar Amerika Serikat (AS).
Ini membuat rupiah menguat tipis 0,04 persen dibanding penutupan pada hari sebelumnya ke level Rp 16.687 per dolar AS.
Sedangkan, mata uang di Asia bergerak bervariasi dengan kecenderungan melemah.
Di mana, dolar Taiwan menjadi mata uang dengan pelemahan terdalam setelah ambles 0,26 persen.
![Ilustrasi mata uang asing. [Pixabay]](https://media.suara.com/pictures/653x366/2025/09/09/68811-ilustrasi-mata-uang-asing.jpg)
Selanjutnya ada baht Thailand yang anjlok 0,24 persen dan won Korea Selatan terkoreksi 0,23 persen. Disusul, yen Jepang yang tertekan 0,12 persen.
Berikutnya, dolar Singapura yang tergelincir 0,08 persen. Lalu ada yuan China yang melemah tipis 0,006 persen di pagi ini.
Lalu, peso Filipina menjadi mata uang dengan penguatan terbesar di Asia setelah melonjak 0,13 persen.
Baca Juga: Rupiah Ditutup Menguat Senin Sore, Ini Pemicunya
Sebagai informasi, berdasarkan riset Mega Capital Sekuritas menyebutkan pelemahan indeks dolar AS dipicu oleh kenaikan probabilitas shutdown (penutupan pemerintahan untuk sementara).
Hal ini dilakukan setelah pertemuan di Gedung Putih antara Presiden Donald Trump dengan para pemimpin Senat dan DPR AS dari Partai Republik maupun Partai Demokrat berakhir buntu.
Partai Demokrat bersikeras meminta Trump untuk memulihkan semua program subsidi kesehatan Affordable Care Act(Obama Care) yang akan berakhir tahun ini.
Trump dan petinggi-petinggi Partai Republik menolak permintaan tersebut dengan alasan pemulihan pendanaan program tersebut berpotensi menambah defisit fiskal hingga triliun dolar AS selama 10 tahun mendatang.