- Menkeu Purbaya berencana bertemu CEO Danantara Rosan Roeslani usai mengkritik Pertamina soal pembangunan kilang.
- Ia menilai Pertamina malas menjalankan proyek strategis dan mengancam akan mengganti direksi jika tidak serius.
- Pemerintah sempat tawarkan investor asing untuk percepat proyek kilang, namun ditolak oleh Pertamina.
Suara.com - Menteri Keuangan Purbaya Yudhi Sadewa berencana menemui CEO Danantara Rosan Roeslani usai mengkritik Pertamina malas-malasan membangun kilang minyak baru.
Menkeu Purbaya sebetulnya telah mendatangi Danantara pagi tadi. Hanya saja pertemuan itu belum membahas soal kritiknya terkait Pertamina yang terus-terusan impor minyak.
"Ada (pertemuan lanjutan dengan Rosan: red). Mungkin dia juga belum dengar (kritik Purbaya ke Pertamina)," katanya pada awak media di Jakarta, Rabu (1/10/2025).
Purbaya mengatakan kalau omelannya ke Pertamina bukan berarti silang pendapat. Ia hanya ingin memastikan kalau rencana itu harus dijalankan.
"Itu memang kewajiban mereka kan? Kalau mereka (Pertamina) mau membangun, punya rencana bangun kilang, ya jalani saja," katanya.
"Jadi enggak ada silang pendapat. Hanya memastikan kalau mereka punya rencana jalankan dengan cepat. Supaya kita bisa menghemat subsidi kan? Di samping itu value added sebagian akan diciptakan di sini, bukan di negara lain," papar dia.
Dalam Rapat Kerja antara Pemerintah dan Komisi XI DPR RI kemarin, Purbaya mengkritik tajam soal kinerja PT Pertamina (Persero). Ia bahkan mengancam bakal mengganti seluruh jajaran direksi perusahaan.
Mulanya, ia menegaskan kalau posisi Menkeu yang dijabat bukan sekadar juru bayar. Sebagai bendahara negara, ia merasa punya wewenang untuk turun tangan langsung mengawasi dan menindak tegas jika proyek strategis nasional mandek.
"Saya bukan juru bayar saja. Saya akan masuk, saya akan lihat mereka jalankan apa enggak proyek-proyek yang diusulkan. Kalau nggak kita potong uangnya juga. Saya kan pengawas, saya ganti aja dirutnya,” tegas Purbaya di hadapan anggota dewan, Selasa (30/9/2025).
Baca Juga: Prabowo Awasi Ketat Menteri Keuangan Baru, Sampai Pantau TikTok Purbaya!
Purbaya menuding BUMN energi tersebut tidak serius dan cenderung bermalas-malasan dalam menjalankan investasi pembangunan kilang. Padahal, keberadaan kilang baru adalah kunci untuk menekan impor dan mengurangi beban subsidi.
"Jadi kilang itu, bukan kita enggak bisa bikin atau kita enggak bisa bikin proyeknya, cuma Pertamina-nya males-malesan aja,” ungkapnya.
Purbaya bahkan membeberkan bahwa pemerintah pernah menawarkan solusi konkret dengan menggandeng investor asing untuk mempercepat proyek. Namun, inisiatif tersebut mental karena ditolak oleh Pertamina dengan alasan yang dianggap tidak jelas.