Santai! Menko Airlangga Yakin Rupiah Kebal Guncangan Shutdown Amerika!

Jum'at, 03 Oktober 2025 | 18:37 WIB
Santai! Menko Airlangga Yakin Rupiah Kebal Guncangan Shutdown Amerika!
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto, mengungkapkan bahwa paket ini merupakan bagian dari strategi belanja pemerintah. Foto-Fadil-Suara.com
Baca 10 detik
  • Di tengah ketidakpastian politik di AS, Menko Airlangga menyatakan optimisme tinggi terhadap ketahanan nilai tukar rupiah.
  • Airlangga meyakini bahwa penutupan sementara (shutdown) pemerintah AS tidak akan memberikan pengaruh signifikan terhadap stabilitas rupiah.
  • Menurutnya, penutupan pemerintah AS berfokus pada urusan domestik Amerika.

Suara.com - Di tengah ketidakpastian politik di Amerika Serikat (AS), Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto, menyatakan optimisme tinggi terhadap ketahanan nilai tukar Rupiah (IDR).

Airlangga meyakini bahwa penutupan sementara (shutdown) pemerintah AS tidak akan memberikan pengaruh signifikan terhadap stabilitas rupiah maupun aliran modal asing di pasar keuangan domestik.

"Tidak mengganggu rupiah. Itu kan shutdown-nya pemerintah AS, jadi beda urusan,” kata Airlangga kepada media di kantor Kemenko Perekonomian, Jumat (3/10/2025).

Menurutnya, penutupan pemerintah AS berfokus pada urusan domestik Amerika, sehingga dampaknya tidak akan merembet besar ke pasar finansial negara berkembang seperti Indonesia.

Meskipun yakin rupiah akan aman, Airlangga mengakui bahwa shutdown tersebut akan berdampak pada satu sektor: negosiasi perdagangan Indonesia-AS.

“Dampaknya jelas terkait dengan perundingan dagang kan dengan shutdown ya berhenti dulu,” bebernya.

Namun, Airlangga tetap tenang dan percaya bahwa penghentian sementara ini tidak akan memengaruhi hasil negosiasi secara keseluruhan. Ia mengisyaratkan bahwa perundingan penting antara kedua negara tersebut sudah mendekati tahap akhir. "Saya rasa enggak, enggak banyak pengaruh. Relatif kita sudah selesai itu," terangnya.

Pernyataan Menko Airlangga ini memberikan sinyal positif bagi pasar domestik bahwa fundamental ekonomi Indonesia dianggap cukup kuat untuk menahan gejolak yang berasal dari urusan domestik AS.

Sebelumnya, pemerintah Amerika Serikat (AS) resmi mengalami shutdown setelah Kongres gagal mencapai kesepakatan terkait anggaran. Situasi ini menyebabkan sejumlah layanan publik terganggu dan menimbulkan ketidakpastian bagi pekerja federal maupun masyarakat luas.

Baca Juga: Rupiah Kembali Menguat pada Jumat Sore

Shutdown bukan hal baru dalam politik AS, istilah ini muncul setiap kali terjadi kebuntuan anggaran di Kongres.

×
Zoomed

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI