-
IHSG menguat ke 8.143 pada pagi Senin dengan volume transaksi tinggi
-
IHSG berpeluang naik lagi, menguji level resistance 8.156 pekan ini
-
Rilis data ekonomi domestik dan global akan pengaruhi pergerakan IHSG
Suara.com - Buat 3 kesimpulan pendek terdiri dari 1 kalimat sepanjang 10 kata dari artikel berikut ini:
Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) menguat di perdagangan Senin, 6 Oktober 2025 pagi. IHSG menghijau ke level 8.155.
Mengutip data Bursa Efek Indonesia (BEI), hingga pukul 09.05 WIB, IHSG masih betah berada di zona hijau dengan naik 0,31 persen ke level 8.143.
Pada perdagangan pada waktu itu, sebanyak 3,23 miliar saham diperdagangkan dengan nilai transaksi sebesar Rp 4,45 triliun, serta frekuensi sebanyak 211.100 kali.
Dalam perdagangan di waktu tersebut, sebanyak 263 saham bergerak naik, sedangkan 238 saham mengalami penurunan, dan 455 saham tidak mengalami pergerakan.
![Layar menampilkan pergerakan perdagangan saham di Bursa Efek Indonesia (BEI), Jakarta, Senin (30/12/2024). [ANTARA FOTO/Muhammad Adimaja/nym.]](https://media.suara.com/pictures/653x366/2024/12/30/41067-ihsg-indeks-harga-saham-gabungan-bursa-efek-ilustrasi-bursa-ilustrasi-ihsg.jpg)
Adapun, beberapa saham yang menjadi Top Gainers pada waktu itu diantaranya, AGII, ANJT, BNLI, BREN, BUKK, CBRE, CDIA, CITA, CMRY, EDGE, HERO, IDPR,
Sedangkan, saham yang masuk dalam Top Looser diantaranya, AALI, AMFG, ARTA, BBCA, CEKA, CPIN, DSSA, FILM, ICBP, IMPC, ITMG, JSMR.
Proyeksi IHSG
IHSG berpeluang melanjutkan penguatannya pada perdagangan pekan ini setelah ditutup naik tipis pada sesi sebelumnya.
Baca Juga: Saham Bank Lapis Dua Kompak Rontok, Maybank Indonesia Ambles Paling Dalam
Berdasarkan laporan BRI Danareksa Sekuritas, IHSG menguat 0,59 PERSEN ke level 8.118 dengan mencatat jual asing bersih sebesar Rp 139 miliar.
Secara teknikal, analis BRI Danareksa menilai IHSG memiliki potensi untuk kembali menguji level resistance di 8.156.
Pergerakan indeks pekan ini diperkirakan akan dipengaruhi oleh sejumlah rilis data ekonomi domestik penting, seperti cadangan devisa, indeks keyakinan konsumen (IKK), serta data penjualan ritel Indonesia.
"Investor akan mencermati arah sentimen dari rilis data ekonomi dalam negeri, yang dapat memberi sinyal kekuatan daya beli masyarakat dan stabilitas eksternal," tulis BRI Danareksa Sekuritas dalam risetnya.
Dari pasar global, bursa Wall Street ditutup bervariasi pada perdagangan akhir pekan. Indeks Dow Jones Industrial Average naik 0,51 persen ke level 46.758,28, S&P 500 menguat tipis 0,0066 persen ke 6.715,79, sementara Nasdaq terkoreksi 0,28 persen ke 22.780,51.