Dinilai Tepat Sasaran, Pengamat Sebut Kebijakan Diskon Tarif Listrik Layak Dilanjut

Achmad Fauzi Suara.Com
Rabu, 08 Oktober 2025 | 09:28 WIB
Dinilai Tepat Sasaran, Pengamat Sebut Kebijakan Diskon Tarif Listrik Layak Dilanjut
Warga melakukan pengisian token listrik di kawasan Benhil, Jakarta Pusat, Rabu (3/10/2023). [Suara.com/Alfian Winanto]
Baca 10 detik
  • Diskon 50 persen tarif listrik ESDM dinilai tepat sasaran ringankan beban

  • Kebijakan ini beri manfaat ekonomi dan dampak psikologis positif masyarakat

  • Diskon listrik efektif jaga kepercayaan publik dan stabilitas sosial-ekonom

Suara.com - Kebijakan pemerintah melalui Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) yang memberikan diskon tarif listrik sebesar 50 persen di awal tahun dinilai tepat sasaran dan membantu meringankan beban masyarakat di tengah tekanan ekonomi.

Pengamat kebijakan publik Agus Pambagio mengatakan, kebijakan ini menunjukkan kepedulian pemerintah terhadap kondisi masyarakat yang tengah menghadapi kenaikan harga barang dan kebutuhan pokok.

"Kebijakan tersebut sudah tepat sasaran. Kebijakan itu bukan hanya mengurangi beban finansial masyarakat, tetapi juga menjadi sinyal kuat pemerintah hadir saat ada tekanan ekonomi," ujarnya seperti dikutip, Rabu (8/10/2025).

Pengamat kebijakan publik, Agus Pambagio. (Dok: Istimewa)
Pengamat kebijakan publik, Agus Pambagio. (Dok: Istimewa)

Agus menilai, di bawah kepemimpinan Menteri ESDM Bahlil Lahadalia, langkah pemberian diskon listrik tersebut memberikan manfaat ganda. Selain manfaat ekonomi langsung, kebijakan ini juga membawa efek psikologis positif bagi masyarakat.

"Selain manfaat ekonomi langsung, ada juga dampak psikologis yang penting," katanya.

Menurut Agus, dampak psikologis dari kebijakan tersebut berperan penting dalam menjaga kepercayaan publik terhadap pemerintah, terutama di saat masyarakat menghadapi tekanan biaya hidup.

"Diskon tarif listrik memberikan efek positif secara psikologis, yang sangat penting untuk menjaga kepercayaan masyarakat terhadap pemerintah. Hal ini juga berkontribusi pada stabilitas sosial dan ekonomi secara lebih luas," tambahnya.

Lebih lanjut, Agus menilai kebijakan diskon listrik ini bisa menjadi instrumen fleksibel dan responsif yang dapat diterapkan kembali di masa depan, asalkan tetap memperhatikan kondisi APBN serta situasi ekonomi domestik dan global.

Jadi harus jangka pendek dan tidak bisa terus menerus seperti Bansos. Diskon juga harus diberikan untuk pelanggan di bawah 2200 VA. Dengan demikian, masyarakat mampu tidak perlu diberikan diskon karena terkait dengan subsidi dari anggaran negara," katanya.

Baca Juga: Bahlil Jawab Kritikan DPR soal PP Minerba yang Tak Kunjung Terbit!

Agus menegaskan, kebijakan seperti ini efektif untuk meredam kekhawatiran masyarakat terhadap kenaikan biaya hidup, sekaligus memperkuat ikatan sosial antara pemerintah dan rakyat.

"Melalui kebijakan tersebut, pemerintah diharapkan terus hadir sebagai pelindung dan pendukung utama masyarakat, terutama kelompok yang rentan terhadap gejolak ekonomi," pungkasnya.

×
Zoomed

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI