SIG Pimpin BUMN Klaster Infrastruktur Perkuat Riset Konstruksi Rendah Karbon

Kamis, 23 Oktober 2025 | 22:56 WIB
SIG Pimpin BUMN Klaster Infrastruktur Perkuat Riset Konstruksi Rendah Karbon
Ilustrasi. Direktur Operasi SIG, Reni Wulandari, yang kini menjabat sebagai Chairwoman of Steering Committee I2RI, menyatakan komitmen perusahaan untuk memimpin agenda dekarbonisasi. Foto ist.
Baca 10 detik
  • SIG ditunjuk menjadi pemimpin untuk BUMN klaster infrastruktur. 
  • Klaster ini bertujuan berbagi pengetahuan dan sumber daya untuk mengatasi kompleksitas pembangunan, khususnya dalam mewujudkan konstruksi berkelanjutan.
  • Direktur Operasi SIG, Reni Wulandari, yang kini menjabat sebagai Chairwoman of Steering Committee I2RI, menyatakan komitmen perusahaan untuk memimpin agenda dekarbonisasi.

Suara.com - PT Semen Indonesia (Persero) Tbk (SIG) mengambil peran sentral dengan memperkuat applied research & innovation melalui keterlibatan aktifnya dalam Indonesia Infrastructure Research and Innovation Institute (I2RI).

I2RI merupakan wadah kolaborasi sembilan BUMN klaster infrastruktur yang bertujuan berbagi pengetahuan dan sumber daya untuk mengatasi kompleksitas pembangunan, khususnya dalam mewujudkan konstruksi berkelanjutan.

Komitmen ini ditegaskan kembali dengan penandatanganan Nota Kesepahaman Keberlanjutan Pembentukan I2RI pada September 2025.

Direktur Operasi SIG, Reni Wulandari, yang kini menjabat sebagai Chairwoman of Steering Committee I2RI, menyatakan komitmen perusahaan untuk memimpin agenda dekarbonisasi.

"SIG sebagai koordinator I2RI senantiasa berkomitmen dalam mendukung keberhasilan program dekarbonisasi melalui penurunan emisi Co2, salah satunya melalui pemanfaatan semen rendah karbon pada proyek-proyek strategis nasional," kata Reni Wulandari dalam keterangannya, Kamis (23/10/2025).

Reni menekankan bahwa I2RI diharapkan menjadi katalis bagi kemajuan industri bahan bangunan dan memperkuat daya saing Indonesia di kancah regional. Fokus riset I2RI mencakup pengembangan material bangunan dan konstruksi yang ramah lingkungan.

Untuk memastikan hasil riset relevan dan aplikatif, I2RI tidak bergerak sendiri. Mereka merangkul berbagai pihak, mulai dari praktisi, akademisi, hingga pemerintah, guna menghimpun wawasan dan masukan.

"Teknologi konstruksi di era modern saat ini berkembang dengan pesat sehingga membutuhkan dukungan inovasi yang mengadopsi teknologi digital, bahan bangunan ramah lingkungan, dan pengembangan metode konstruksi," tambah Reni.

Ia berharap I2RI dapat menjadi ekosistem riset yang menghasilkan solusi konkret yang andal secara teknis dan ekonomis demi mewujudkan visi konstruksi berkelanjutan di Indonesia, memastikan pembangunan infrastruktur tidak hanya kuat, tetapi juga bertanggung jawab terhadap lingkungan.

Baca Juga: Laba Bersih Adhi Karya Rontok 93,62 Persen Hingga Kuartal III-2025

×
Zoomed

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI