IHSG Diprediksi Menguat Lagi: Wall Street dan Bursa Saham Asia Lanjutkan Tren Positif

M Nurhadi Suara.Com
Kamis, 13 November 2025 | 08:14 WIB
IHSG Diprediksi Menguat Lagi: Wall Street dan Bursa Saham Asia Lanjutkan Tren Positif
Ilustrasi IHSG hari ini [Ist/Antara]
Baca 10 detik
  • IHSG diproyeksikan menguat pada Kamis (13/11/2025) karena didukung sentimen positif global.
  • Pada hari sebelumnya, IHSG menguat 0,26% didorong pembelian bersih investor asing senilai Rp337 miliar,.
  • Bursa Wall Street mencatat hasil bervariasi; Dow Jones memecahkan rekor tertinggi baru.

Suara.com - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) diperkirakan akan melanjutkan tren penguatan pada perdagangan hari ini, Kamis (13/11/2025).

Proyeksi optimis ini didukung oleh sentimen positif dari pasar modal global, terutama Wall Street, di tengah kabar baik mengenai kemungkinan berakhirnya penutupan kegiatan pemerintahan (government shutdown) di Amerika Serikat (AS).

Pada perdagangan hari sebelumnya, IHSG ditutup menguat 0,26%, menunjukkan pemulihan signifikan dari pelemahan sebelumnya.

Kenaikan ini disertai dengan kembalinya minat beli investor asing, yang mencatatkan pembelian bersih (net buy) sebesar Rp337 miliar.

Saham-saham perbankan dan energi menjadi incaran utama asing, dengan lima saham yang paling banyak dibeli adalah BMRI, BBCA, BREN, BBNI, dan UNTR.

Wall Street Bervariasi, Dow Jones Pecahkan Rekor

Meskipun Wall Street ditutup bervariasi pada Rabu (12/11), sentimen utama tetap positif.

Dow Jones Industrial Average menjadi leader dengan penguatan sebesar 0,68%, mencatat rekor penutupan tertinggi baru. Indeks S&P 500 juga ditutup di zona hijau dengan kenaikan tipis 0,06%.

Penguatan ini didorong oleh fokus investor yang beralih dari saham-saham teknologi besar ke sektor lain, menyusul kemungkinan berakhirnya shutdown pemerintah AS, yang merupakan penutupan terlama dalam sejarah AS.

Baca Juga: Cara Transaksi Saham Antar Akun RDN Sekuritas

Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) AS dilaporkan siap memberikan suara pada paket pendanaan sementara untuk memulai kembali bantuan pangan, membayar ratusan ribu pegawai federal, dan memulihkan sistem kendali trafik udara yang lumpuh, meski persetujuan akhir Presiden Donald Trump masih ditunggu.

Sebaliknya, indeks teknologi Nasdaq bergerak kontraksi, turun 0,26%. Saham-saham teknologi besar mengalami tekanan, seperti Tesla (-2,1%), Palantir (-3,6%), dan Oracle (-3,9%).

Tekanan di sektor ini dipicu oleh efek berkelanjutan dari penjualan saham Nvidia oleh SoftBank Group senilai USD 5,8 miliar dan peringatan dari petinggi bank Wall Street.

Investor kini menanti laporan kuartalan Nvidia yang dijadwalkan terbit minggu depan. Meskipun demikian, saham AMD mencuat dengan kenaikan 9% setelah perusahaan mengumumkan target pendapatan pusat data sebesar USD 100 miliar.

Bursa Asia sebagian besar bergerak menguat pada perdagangan Rabu (12/11), menyambut kabar positif dari Kongres AS. Indeks-indeks utama Asia mencatatkan penguatan solid:

Kospi Korea Selatan memimpin dengan kenaikan 1,07%.
Hang Seng Hong Kong menguat 0,85%.
Taiex Taiwan bertambah 0,58%.
Nikkei 225 Jepang naik 0,43%.
STI Straits Times Singapura juga menguat 0,59%.

×
Zoomed

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI