Airlangga Gaspol Kejar Tarif Impor AS 0 Persen, Demi Selamatkan 5 Juta Pekerja RI

Senin, 01 Desember 2025 | 15:29 WIB
Airlangga Gaspol Kejar Tarif Impor AS 0 Persen, Demi Selamatkan 5 Juta Pekerja RI
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto dalam sambutannya di Rapimnas Kamar Dagang dan Industri (Kadin) di Jakarta, Senin (1/12/2025). [Suara.com/Fakhri Fuadi]
Baca 10 detik
  • Menko Airlangga menegaskan pihaknya tengah memacu diplomasi dagang untuk menekan tarif impor AS.
  • Pemerintah mengincar tarif 0 persen.
  • Indonesia tidak boleh membiarkan kinerja ekspor terus tertekan akibat tarif masuk yang masih tinggi.

Suara.com - Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto menegaskan pemerintah tengah memacu diplomasi dagang agresif untuk menekan tarif impor Amerika Serikat terhadap produk Indonesia hingga mencapai 0 persen. Langkah ini disebut krusial untuk menjaga daya saing ekspor nasional sekaligus melindungi jutaan pekerja sektor padat karya.

Airlangga menyampaikan arahan khusus Presiden Prabowo Subianto agar diplomasi perdagangan dengan AS dipercepat. Menurutnya, Indonesia tidak boleh membiarkan kinerja ekspor terus tertekan akibat tarif masuk yang masih tinggi.

“Presiden mendorong penurunan tarif Amerika dari 32 persen menjadi 19 persen, melindungi lima juta pekerja di sektor apparel, furnitur, dan produk tropis seperti CPO, karet, kopi, dan kakao,” ujar Airlangga dalam Rakernas Kadin Indonesia, Jakarta, Senin (1/12/2025).

Namun target pemerintah tidak berhenti pada penurunan bertahap. Airlangga menegaskan sasaran utamanya adalah menjadikan tarif produk Indonesia ke AS sebesar 0 persen agar posisi tawar ekspor RI setara dengan negara pesaing yang sudah menikmati fasilitas dagang strategis.

Menurutnya, tarif tinggi yang masih diberlakukan AS membuat industri domestik rentan kehilangan pasar. Tanpa koreksi tarif, produk unggulan Indonesia akan terus menghadapi tekanan, sementara negara pesaing mendapatkan bea masuk lebih rendah berkat perjanjian dagang besar yang telah mereka kantongi.

“Targetnya, produk tersebut mendapatkan tarif 0 persen,” tegasnya.

Airlangga menjelaskan penurunan tarif itu bukan hanya soal ekonomi, tetapi juga menyangkut stabilitas sosial. Dengan pekerja sektor padat karya mencapai lima juta orang, menjaga kinerja ekspor berarti menjaga keberlangsungan hidup jutaan keluarga.

Selain itu, tarif lebih rendah akan membuka ruang ekspansi bagi pelaku usaha yang selama ini tersendat masuk ke pasar AS. Pemerintah, kata Airlangga, terus memperluas jalur negosiasi, termasuk menyelesaikan berbagai perjanjian besar seperti EU CEPA, Canada CEPA, serta akses CPTPP yang mulai dibuka pada 2026.

“Indonesia juga memulai akses CPTPP pada 2026 bersama Meksiko dan Peru. Kemudian BRICS menjadi pasar baru, dengan Indonesia bergabung ke New Development Bank dan berkontribusi sebesar 1 miliar dolar,” ujarnya.

Baca Juga: Pemerintah Yakin Pertumbuhan Ekonomi Indonesia 2026 di Atas 5,4 Persen

Ia meminta dunia usaha untuk terus menopang langkah pemerintah. Menurutnya, keberhasilan menekan tarif AS hingga 0 persen akan membuka peluang ekspor baru dalam skala besar dan memperkuat daya saing industri nasional di pasar global.

“Targetnya tetap: tarif 0 persen,” pungkas Airlangga.

×
Zoomed

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI