Menko Airlangga: Gempuran Mobil Listrik Paksa Produsen Konvensional Banting Harga

Senin, 01 Desember 2025 | 15:41 WIB
Menko Airlangga: Gempuran Mobil Listrik Paksa Produsen Konvensional Banting Harga
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto dalam sambutannya di Rapimnas Kamar Dagang dan Industri (Kadin) di Jakarta, Senin (1/12/2025). [Suara.com/Fakhri Fuadi]
Baca 10 detik
  • Penetrasi kendaraan listrik mengubah struktur pasar otomotif nasional serta mendorong penyesuaian harga mobil konvensional.
  • Elektrifikasi telah mengakibatkan transfer teknologi dan perubahan signifikan dalam struktur rantai pasok industri otomotif.
  • Industrialisasi kendaraan listrik menurunkan biaya produksi sekaligus meningkatkan efisiensi sektor otomotif domestik saat ini.

Suara.com - Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto menilai masifnya penetrasi kendaraan listrik di Indonesia telah mengubah struktur pasar otomotif nasional.

Menurutnya, kondisi ini membuat produsen mobil konvensional jadi menurunkan harga agar tetap kompetitif.

Airlangga menyebut perubahan itu sudah terlihat nyata sepanjang dua tahun terakhir, terutama sejak pemerintah mendorong percepatan ekosistem kendaraan listrik. 

"Dengan adanya elektrifikasi, termasuk mobil listrik, motor listrik, sudah terjadi transfer teknologi dan perubahan struktur supply chain," ujarnya dalam Rapimnas Kadin di Jakarta, Senin (1/12/2025).

Ilustrasi mobil listrik harga Rp200 jutaan (Pixabay)
Ilustrasi mobil listrik harga Rp200 jutaan (Pixabay)

Airlangga mengungkapkan, perubahan rantai suplai tersebut membuat industri otomotif konvensional tidak lagi berada pada posisi dominan seperti sebelumnya. Menurutnya, kompetisi baru yang diciptakan mobil listrik memaksa pelaku industri menyesuaikan harga. 

"Akibat perubahan supply chain ini, kita melihat adanya price adjustment dari berbagai jenis kendaraan yang diproduksi dalam negeri," tegasnya.

Ia menambahkan, pergeseran harga ini juga disebabkan oleh semakin mudahnya akses terhadap teknologi kendaraan listrik di tanah air. 

"Kita melihat hari ini proses industrialisasi EV mendorong turunnya biaya produksi dan meningkatkan efisiensi di sektor otomotif," kata Airlangga.

Lebih jauh, Airlangga menilai situasi tersebut akan terus berkembang seiring bertambahnya investasi pabrik EV serta bertumbuhnya pasar kendaraan listrik nasional. 

Baca Juga: Airlangga Gaspol Kejar Tarif Impor AS 0 Persen, Demi Selamatkan 5 Juta Pekerja RI

"Saya berharap industri otomotif kita bisa menangkap peluang ini, bukan hanya menyesuaikan harga, tapi juga masuk dalam rantai pasok teknologi baru," pungkasnya.

×
Zoomed

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI