- BPI Danantara tengah fokus pada dua proyek strategis utama yaitu Kampung Haji di Makkah dan PSEL Waste to Energy (WTE).
- Proyek Kampung Haji bertujuan perbaikan akomodasi haji dan berpotensi ciptakan Rp 2,5 triliun per tahun.
- Proyek WTE akan mendukung ketahanan energi nasional dan berpotensi menyumbang Rp 1,6 triliun ke PDB saat pembangunan.
Suara.com - Badan Pengelola Investasi (BPI) Daya Anagata Nusantara (Danantara) mengungkapkan dua proyek yang tengah dikebut saat ini Dua Proyek ini yakni, Kampung Haji di Makkah dan Pengolahan Sampah Menjadi Energi (PSEL) atau Waste to Energy (WTE).
Kepala BPI Danantara, Rosan P Roeslani, menerapakan kerangka klasifikasi proyek strategis yang ketat dan transparan, untuk memastikan setiap investasi selaras dengan aspirasi pembangunan nasional, memiliki dampak sosial–lingkungan berskala besar, memberikan nilai ekonomi signifikan, dan tetap layak secara komersial.
Kerangka ini menjadi acuan Danantara Indonesia dalam memilih proyek-proyek yang benar-benar mendukung pembangunan kapasitas nasional dan menciptakan nilai lintas generasi.
![Menteri Investasi dan Hilirisasi CEO Danatara, Rosan Roeslani di Lanud Halim Perdana Kusuma, Jakarta, Sabtu (15/11/2025). [Suara.com/Bagaskara]](https://media.suara.com/pictures/653x366/2025/11/15/83881-menteri-investasi-dan-hilirisasi-ceo-danatara-rosan-roeslani.jpg)
"Roadmap investasi kami disusun dengan pendekatan yang terukur, berorientasi pada penciptaan nilai lintas generasi. Mandat kami jelas: menghadirkan imbal hasil yang sehat bagi negara, sambil memastikan setiap investasi memperkuat ketahanan ekonomi Indonesia dan mendorong transformasi nasional," ujar Rosan dalam keterangan tertulis yang dikutip, Selasa (2/12/2025).
Kampung Haji
Proyek Kampung Haji di Makkah yang diinisiasi melalui Inpres No. 15/2025. Inisiatif ini dirancang untuk meningkatkan kualitas akomodasi bagi jamaah haji Indonesia, yang merupakan jamaah terbesar di dunia, sekaligus menjawab kebutuhan akan solusi pelayanan yang lebih permanen dan terencana.
Proyek ini dijalankan melalui dua pendekatan, yakni mengikuti proses lelang lahan yang dibuka otoritas Arab Saudi serta mengeksplorasi opsi akuisisi aset dan pengembangan lahan alternatif.
Inisiatif tersebut diproyeksikan membuka hingga 7.500 lapangan kerja bagi tenaga kerja Indonesia serta menghasilkan nilai ekonomi lebih dari Rp2,5 triliun per tahun melalui penguatan ekosistem halal.
"Project Berkah bukan hanya soal akomodasi jamaah, tetapi tentang membuka peluang ekonomi baru bagi Indonesia dan meningkatkan standar pelayanan publik bagi masyarakat yang melaksanakan ibadah haji," kata Rosan.
Baca Juga: Dirut BUMN Diminta Danantara Turun Bantu Korban Bencana Sumatra, Ini Kata Bos SIG
Waste to Energy

Rosan memaparkan proyek waste to energy (WTE) sebagai contoh proyek strategis domestik yang mendukung agenda ketahanan energi dan penanganan darurat sampah nasional.
Proyek ini berpotensi menciptakan 3.500–4.500 lapangan kerja selama konstruksi, ratusan pekerjaan tetap saat operasi, serta potensi kontribusi hingga Rp1,6 triliun per tahun terhadap PDB pada masa pembangunan.
Rosan menegaskan bahwa proyek seperti WTE menunjukkan bagaimana Danantara Indonesia mengarahkan modal ke inisiatif yang tidak hanya menguntungkan secara finansial, tetapi juga memperkuat ketahanan lingkungan dan infrastruktur dasar.
Pendekatan ini mencerminkan strategi Danantara Indonesia dalam memadukan manfaat ekonomi, sosial, dan lingkungan ke dalam setiap keputusan investasi, mengutamakan proyek yang memperkuat kapasitas nasional dan memberikan manfaat nyata bagi masyarakat.