Danantara Sebut 90 Perusahaan Jumbo Ikut Tender Bangun Kampung Haji di Mekkah

Achmad Fauzi Suara.Com
Jum'at, 28 November 2025 | 16:10 WIB
Danantara Sebut 90 Perusahaan Jumbo Ikut Tender Bangun Kampung Haji di Mekkah
Managing Director Treasury Danantara, Ali Setiawan. [Suara.com/Achmad Fauzi].
Baca 10 detik
  • BPI Danantara menyatakan 90 perusahaan besar mengikuti tender akuisisi tanah dan gedung Kampung Haji di Mekkah.
  • Pembangunan Kampung Haji ini merupakan hasil pertemuan Presiden dengan Putra Mahkota Arab Saudi, MBS.
  • Lahan yang ditawarkan bervariasi luasnya, mulai 25 hingga 80 hektare, bergantung revisi undang-undang Arab Saudi.

Suara.com - Badan Pengelola Investasi Daya Anagata Nusantara (BPI Danantara) mengungkapkan sudah ada 90 perusahaan yang mengikuti tender pembangunan kampung haji di Mekkah Arab Saudi. Saat ini, proses tender itu terus berlangsung.

Managing Director Treasury Danantara, Ali Setiawan, menjelaskan tender itu untu mengakuisisi tanah dan gedung beserta tanah untuk menunjang pembanguan kampung haji tersebut.

"Nah kita semua berdoa aja nih supaya Indonesia bisa at least dapetlah satu. Tapi memang kita memang mencoba untuk membangun sesuatu untuk rakyat Indonesia karena memang kita kan sebagai negara istilahnya dengan jumlah yang paling banyak ya haji dan umroh ke Mekkaah, jadi ya doakan aja semoga kita bisa," ujarnya dalam media briefing di Wisma Danantara, Jakarta, Jumat (28/11/2025).

Menurut Ali, perusahaan-perusahaan yang mengikuti tender rata-rata berlevel besar. Sayangnya, dia tidak merinci salah satu perusahaan yang mengikuti tender pembangunan kampung haji tersebut.

Suasana ibadah haji 2024 di tanah suci. [Istimewa]
Suasana ibadah haji 2024 di tanah suci. [Istimewa]

"Nanti kita lagi menunggu lagi menunggu resultnya karena yang bidding juga banyak, 90an dan semua juga besar-besar jadi semoga kita bisa mendapatkan sesuatu dan nanti akan di-announce selanjutnya kalau misalnya sudah konkret," ucapnya.  

Ali menambahkan, pembangunan kampung haji tersebut sangat strategis, karena terhubung dengan infrastruktur yang telah di bangun oleh Pemerintah Arab Saudi.

Dengan begitu, tambahnya, ini sangat memudahkan para jamaah haji atau umrah yang ingin beribadah di Mekkah.

"Jadi sangat strategis, ini sangat membantu jamah haji ataupun umrah kalau melakukan ibadah ke sana demikian, terlebih lokasinya strategis karena di sekitarnya itu banyak sudah ada direncanakan pembangunan istilahnya fasilitas ya, infrastruktur oleh pemerintah Saudi. Sehingga nanti complement kepada fasilitas tersebut ," bebernya. 

Luas Tanah Kampung Haji Hingga 80 Hektare

Baca Juga: CEO Danantara Sebut Merger GOTO dan Grab Masih Berjalan: Sinyalnya Positif

CEO Danantara, Rosan Roeslani mengungkapkan pembangunan kampung haji ini merupakan buah dari pertemuan antara Presiden Prabowo dengan Perdana Menteri sekaligus Putra Mahkota, Mohammed bin Salman (MBS).

Otoritas Arab Saudi dilaporkan telah menawarkan sejumlah plot lahan di Mekkah dengan berbagai tingkat strategis, mulai dari yang berlokasi sangat dekat dengan Kakbah hingga yang berjarak beberapa kilometer

"Itu kalau benar-benar sangat dekat gitu, nempel malah, ada yang nempel di 8 plot, ada yang jaraknya dari 1 kilometer, ada yang 2 kilometer, ada yang nempel. Kita akan lanjuti prosesnya karena atas pertemuan Bapak Presiden dan MBS, Crown Prince, dan Indonesia, undang-undang dari Arab Saudi ini diubah untuk kepemilikan boleh dimiliki oleh pihak asing di Mekah," kata Rosan.

Proses akuisisi lahan masih menunggu finalisasi revisi undang-undang terkait di Arab Saudi. Rosan menargetkan proses ini dapat segera berjalan setelah aturan baru tersebut efektif berlaku.

Lahan yang ditawarkan memiliki karakteristik yang beragam, baik dari segi harga, luas, maupun kondisi geografis.

"Kisarannya itu juga berbeda-beda. Ini kan luasnya ada yang dari 25 hektare sampai di atas 80 hektare juga ada. Tapi kita lihat ya. Tentunya kalau makin besar mungkin jaraknya tidak sedekat yang misalnya hanya 16 hektar gitu ya. Jadi kalau ada yang mengatakan oh mana ada tanah sebesar itu di Masjidil Haram," kata Rosan.

×
Zoomed

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI