Rencana Bandara Kertajati Jadi Pusat Bengkel Pesawat Terwujud, Pembangunan Tahap 1 Jalan

Achmad Fauzi Suara.Com
Senin, 08 Desember 2025 | 19:41 WIB
Rencana Bandara Kertajati Jadi Pusat Bengkel Pesawat Terwujud, Pembangunan Tahap 1 Jalan
Suasana bangunan Bandara Internasional Jawa Barat (BIJB) Kertajati, Majalengka, Jawa Barat, Kamis (24/5).
Baca 10 detik
  • Bank Mandiri Jawa Barat fokus perkuat layanan desa dan UMKM melalui kanal digital dan program pemberdayaan hingga September 2025.
  • Region VI Bank Mandiri mencatat pertumbuhan kredit 14,7 persen dan CASA 11,5 persen hingga akhir September 2025.
  • Digitalisasi menggunakan Livin' dan Kopra oleh Mandiri menjadi fondasi perluasan akses finansial dan literasi keuangan masyarakat.

Suara.com - PT Garuda Maintenance Facility Aero Asia Tbk (GMF) dan PT Bandarudara Internasional Jawa Barat (BIJB) mulai menjadikan Bandara Kertajati pusat layanan bengkel pesawat atau Maintenance, Repair, and Overhaul (MRO).

Hal ini setelah dimulainya pembangunan tahap pertama Kertajati Aerospace Park. Pembanhunan merupakan anjutan dari rangkaian kolaborasi strategis yang telah dibangun sebelumnya melalui penandatanganan kerja sama kedua perusahaan.

 Pada tahap pertama ini, pengembangan kawasan akan difokuskan pada pembangunan infrastruktur dasar kawasan secara paralel dengan pembangunan hanggar rotary wing.

Pekerjaan mencakup pematangan lahan, penyediaan akses jalan internal, serta pembangunan jaringan utilitas utama seperti listrik, air, dan fiber optik, yang dilakukan bersamaan dengan konstruksi hanggar rotary wing untuk mendukung operasional ‘MRO Rotary Wing’ sektor pemerintahan dan layanan terkait lainnya.

Ilustrasi Hanggar Garuda Maintenance Facility Aero Asia/(Dok GMFI).
Ilustrasi Hanggar Garuda Maintenance Facility Aero Asia/(Dok GMFI).

Hanggar ini dirancang dengan kapasitas fleksibel untuk menampung beberapa unit helikopter kelas menengah secara bersamaan dan diharapkan mulai beroperasi secara bertahap pada periode Kuartal III–IV 2026.

Setelah fase awal tersebut terselesaikan, pengembangan kawasan akan dilanjutkan dengan pembangunan konektivitas sisi udara melalui pengembangan apron dan taxiway, serta pembangunan hanggar lanjutan untuk perawatan pesawat fixed wing, fasilitas MRO untuk engine dan component, manufacture spare part, dan fasilitas pendukung lainnya secara bertahap sebagai bagian dari rencana jangka panjang pengembangan Aerospace Park.

Direktur Utama GMF, Andi Fahrurrozi, mengatakan Kertajati Aerospace Park akan menjadi fondasi baru bagi ekosistem aviasi nasional sebagai pusat kemampuan MRO, manufaktur komponen, logistik, dan pengembangan SDM bertemu dalam satu kawasan yang terintegrasi.

Andi juga menambahkan bahwa nilai investasi pembangunan tahap pertama, khususnya untuk hanggar dan fasilitas awalnya, berada pada kisaran di atas USD 5 juta , yang akan terus berkembang seiring perluasan kawasan pada fase-fase berikutnya.

"Dengan dukungan penuh Pemerintah dan kerja sama erat dengan BIJB, kami yakin Kertajati akan berkembang menjadi pusat gravitasi baru industri aviasi Indonesia dan menciptakan dampak ekonomi yang luas, baik nasional maupun regional," kaanya.

Baca Juga: Jasa Perawatan Pembakit Listrik RI Laris Manis Dilirik Malaysia Hingga China

Sementara, Plt Direktur BIJB, Ronald H Sinaga, menegaskan bahwa pembangunan tahap awal ini merupakan momentum strategis bagi pengembangan kawasan Kertajati sebagai aerocity dan simpul pertumbuhan ekonomi Jawa Barat.

"Kami percaya kawasan ini akan menjadi ruang bagi tumbuhnya inovasi dan kegiatan industri penerbangan yang berkelanjutan, dengan mengedepankan prinsip Environmental, Social, and Governance (ESG), sehingga mampu menghadirkan aktivitas industri bernilai tambah bagi daerah dan nasional," imbuhnya.

Pengembangan jangka panjang Kertajati Aerospace Park meliputi rencana kawasan industri dirgantara yang lebih luas, termasuk fasilitas manufaktur, pusat logistik, fasilitas pelatihan, dan area pendukung lainnya.

Namun seluruh elemen tersebut akan berkembang secara bertahap setelah infrastruktur dasar kawasan dan hanggar utama beroperasi. Dalam jangka panjang, kawasan ini diharapkan menjadi pusat pertumbuhan baru di Jawa Barat, mendorong partisipasi UMKM sekitar, serta membuka peluang kerja dan investasi di sektor aviasi yang terus bertumbuh.

Dengan konsep green, smart, and sustainable industrial development, kawasan ini akan mengedepankan efisiensi energi, pengelolaan limbah sesuai standar global, serta digitalisasi operasional melalui pemanfaatan IoT dan sistem monitoring terpadu.

×
Zoomed

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI