Menko Airlangga Puja-puji AI, Bisa Buka Lapangan Kerja

Kamis, 18 Desember 2025 | 14:27 WIB
Menko Airlangga Puja-puji AI, Bisa Buka Lapangan Kerja
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto di Jakarta, Kamis (18/12/2025). [Suara.com/Fakhri]
Baca 10 detik
  • Pengembangan kecerdasan buatan berpotensi menciptakan lapangan kerja baru skala besar, terutama pada aktivitas pengumpulan data.
  • Menteri Koordinator Perekonomian Airlangga Hartarto menyampaikan hal ini saat peluncuran program di Jakarta, Kamis (18/12/2025).
  • Pekerjaan padat karya dalam ekosistem AI ini menawarkan remunerasi yang umumnya melebihi standar Upah Minimum Regional.

Suara.com - Pemerintah menilai pengembangan kecerdasan buatan atau artificial intelligence (AI) berpotensi membuka lapangan kerja baru dalam skala besar. Aktivitas pengolahan dan pengumpulan data disebut menjadi bagian penting dari ekosistem AI yang membutuhkan banyak tenaga kerja.

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto menyampaikan, pemanfaatan AI tidak hanya soal teknologi, tetapi juga menciptakan peluang kerja yang bersifat padat karya di sektor digital.

"AI itu untuk aplikasi daripada AI, itu yang terbanyak adalah collecting data," ujar Airlangga saat peluncuran Program Pelatihan Gig Economy dan AI Open Innovation Challenge di Jakarta, Kamis (18/12/2025).

Ilustrasi kecerdasan buatan. [Freepik]
Ilustrasi kecerdasan buatan. [Freepik]

Menurut Airlangga, proses pengumpulan data menjadi fondasi utama dalam pengembangan AI. Tanpa data yang memadai, sistem kecerdasan buatan tidak dapat berfungsi secara optimal.

"Dan pada saat meng-collect data itu adalah labor intensive," katanya.

Ia menuturkan, kebutuhan tenaga kerja dalam proses tersebut membuka ruang besar bagi keterlibatan sumber daya manusia, khususnya generasi muda, dalam ekosistem ekonomi digital.

"Karena AI tanpa collecting data menjadi AI bodoh," imbuh Airlangga.

Airlangga menyebut, Indonesia memiliki modal sumber daya manusia yang besar untuk mengisi kebutuhan tenaga kerja di sektor AI. Aktivitas pengumpulan data dinilai dapat menyerap banyak pekerja dengan beragam latar belakang keterampilan.

Lebih lanjut, Ia menyoroti tingkat pendapatan di sektor tersebut yang relatif lebih tinggi dibandingkan pekerjaan konvensional. Menurutnya, pekerjaan di ekosistem AI menawarkan remunerasi yang kompetitif. "Dan ini bisa mempekerjakan banyak orang," kata Airlangga.

Baca Juga: Tim Indonesia Sudah di AS, Airlangga Menyusul Negosiasi Tarif Lusa

Bahkan, upah yang diterima pekerja di sektor ini umumnya melampaui standar upah minimum regional. "Dan salary-nya biasanya di atas UMP," pungkasnya.

×
Zoomed

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI